JAKARTA, ifakta.co – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan melaporkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga 31 Oktober 2025 tetap berada pada jalur yang sehat. 

Defisit anggaran tercatat Rp479,7 triliun, atau setara 2,02 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), berada dalam batas aman yang telah ditetapkan.

Dalam konferensi pers APBN KiTa, pemerintah menegaskan bahwa pengelolaan fiskal tetap fokus menjaga stabilitas ekonomi, melindungi daya beli masyarakat, dan memperkuat pemulihan ekonomi.

Iklan

Pendapatan Negara Capai Rp2.113,3 Triliun

Hingga akhir Oktober, pendapatan negara telah terealisasi sebesar Rp2.113,3 triliun atau 73,7 persen dari outlook 2025. 

Penerimaan pajak masih menjadi kontributor terbesar dengan capaian Rp1.459 triliun, diikuti penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar Rp249,3 triliun, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp402,4 triliun.

Pemerintah menyebut tren positif ini dipengaruhi naiknya konsumsi masyarakat, aktivitas perdagangan, serta stabilnya harga komoditas strategis.

Belanja Negara Terserap Rp2.593 Triliun

Dari sisi belanja, pemerintah mencatat realisasi mencapai Rp2.593 triliun, atau 73,5 persen dari target outlook. Anggaran tersebut terserap melalui:

Belanja Pemerintah Pusat: Rp1.879,6 triliun

Transfer ke Daerah: Rp713,4 triliun

Percepatan belanja dilakukan untuk menjaga momentum pertumbuhan, memperkuat pelayanan publik, serta memastikan program perlindungan sosial berjalan efektif.

Defisit Primer Masih Terkendali

Defisit keseimbangan primer tercatat Rp45 triliun, menunjukkan kemampuan pemerintah menjaga disiplin fiskal sekaligus memastikan ruang belanja tetap memadai untuk mendukung program prioritas nasional.

Inflasi Stabil, Daya Beli Terjaga

Dalam paparan yang sama, pemerintah menegaskan bahwa inflasi yang stabil berperan besar dalam menopang daya beli masyarakat. 

Di tengah tekanan ekonomi global, Indonesia dinilai mampu menjaga keseimbangan antara stimulus fiskal dan stabilitas ekonomi.

Dengan capaian ini, pemerintah optimistis pengelolaan APBN hingga akhir tahun akan tetap terkendali, sekaligus menjaga ketahanan ekonomi nasional.

(Amin)