JAKARTA,- ifakta — Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Purbaya Yudhi Sadewa buka suara soal insiden hangusnya uang tunai Rp4,6 miliar milik Bank Negara Indonesia (BNI) yang ikut terbakar dalam mobil logistik di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Peristiwa itu menyita perhatian publik karena nilai uang yang ikut lenyap cukup besar.
Purbaya menegaskan bahwa kasus ini tidak boleh dianggap sebagai insiden biasa. Menurutnya, bank pelat merah wajib memperkuat standar keamanan distribusi uang tunai, termasuk prosedur mitigasi risiko di lapangan.
Iklan
Ia menyebut insiden tersebut harus dijadikan bahan evaluasi internal dan laporan lengkapnya mesti segera disampaikan ke otoritas terkait. “Pengamanan dana publik harus ditempatkan pada prioritas tertinggi. Kalau ada kelalaian, harus dibedah dan diperbaiki,” ujar Purbaya dalam keterangannya.
Meski begitu, ia meminta masyarakat tidak berspekulasi sebelum hasil investigasi resmi keluar. Purbaya memastikan lembaga terkait bakal menelusuri penyebab kebakaran, memastikan apakah murni kecelakaan atau ada faktor lain yang ikut bermain.
Sebelumnya, sebuah mobil logistik BNI dilaporkan terbakar saat melintas di Desa Palippis, Kecamatan Balanipa, pada Rabu, 12 November 2025. Api melalap bagian belakang kendaraan hingga seluruh uang tunai yang diangkut tak bisa diselamatkan. Polisi saat ini masih mengumpulkan keterangan saksi dan menunggu hasil pemeriksaan teknis kendaraan.
Purbaya menambahkan bahwa publik berhak mendapatkan penjelasan transparan karena dana tersebut merupakan bagian dari layanan keuangan yang menyangkut kepentingan masyarakat luas. Ia menegaskan bahwa standar keamanan operasional bank harus kembali diperketat agar kejadian serupa tidak terulang.
