JAKARTA, Ifakta.co | Cuaca yang tidak menentu belakangan ini kadang terik, kadang hujan deras disertai angin kencang membuat banyak warga jatuh sakit. Fenomena pancaroba, peralihan musim dari kemarau ke penghujan, kembali membawa dampak nyata di berbagai daerah.

Di sejumlah rumah sakit dan puskesmas, jumlah pasien dengan keluhan demam, batuk, pilek, hingga diare meningkat signifikan dalam sepekan terakhir. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, kunjungan pasien dengan penyakit saluran pernapasan naik hingga 30 persen dibanding bulan lalu.

Iklan

“Perubahan suhu ekstrem membuat daya tahan tubuh mudah drop. Virus dan bakteri jadi lebih cepat berkembang, sehingga masyarakat lebih rentan terkena infeksi,” ujar dr. Ratna Wulandari, dokter penyakit dalam di RSUD Pasar Minggu.

Selain penyakit pernapasan, kasus demam berdarah juga mulai menunjukkan tren kenaikan. Hujan yang turun tiba-tiba memicu genangan air, menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti. Data sementara di Bekasi mencatat lebih dari 120 kasus DBD sejak awal September.

Masyarakat pun merasakan dampak langsung. Budi (42), karyawan swasta di Jakarta Timur, mengaku harus izin bekerja karena terserang flu berat. “Awalnya cuma batuk ringan, tapi makin parah karena hujan-hujanan pulang kerja. Di kantor juga banyak teman yang tumbang,” ujarnya.

Para ahli kesehatan mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan selama pancaroba. Beberapa langkah pencegahan antara lain:

  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan cukup vitamin, terutama vitamin C dan D.
  • Istirahat cukup dan menjaga kebersihan tangan.
  • Memastikan rumah bebas genangan untuk mencegah DBD.
  • Membawa jas hujan atau payung saat bepergian untuk menghindari kehujanan mendadak.

“Musim pancaroba itu ibarat ujian daya tahan tubuh. Kalau kita bisa menjaga pola hidup sehat, risiko sakit bisa ditekan,” tutur dr. Ratna menegaskan.

Dengan kondisi cuaca yang masih sulit diprediksi hingga beberapa pekan ke depan, masyarakat diminta tetap waspada agar tidak ikut tumbang di tengah peralihan musim ini. (FA)