KOREA, ifakta.co – Korea Utara kembali melontarkan kecaman keras terhadap latihan militer gabungan yang digelar Amerika Serikat dan Korea Selatan. Pyongyang menilai manuver tersebut sebagai bentuk provokasi serius yang mengancam stabilitas Semenanjung Korea.
Media resmi Korea Utara menyebut latihan gabungan itu sebagai “latihan perang invasif” yang hanya akan meningkatkan ketegangan di kawasan. Pihak Korut menegaskan bahwa aksi tersebut membuktikan Washington dan Seoul tidak memiliki niat tulus untuk berdialog, melainkan terus memperkuat aliansi militer demi menghadapi Pyongyang.
Sementara itu, Amerika Serikat dan Korea Selatan menegaskan bahwa latihan gabungan bersifat defensif dan rutin dilakukan setiap tahun untuk meningkatkan kesiapan tempur. Kedua negara sekutu itu menekankan bahwa tujuan utama adalah memperkuat pertahanan bersama menghadapi ancaman nuklir dan rudal balistik dari Korut.
Iklan
Meski demikian, Korut memperingatkan akan mengambil “langkah balasan yang lebih kuat” jika latihan militer gabungan terus berlanjut. Peringatan ini menambah daftar panjang ketegangan di Semenanjung Korea, di tengah meningkatnya uji coba rudal Korut serta penguatan kerja sama militer antara AS, Korsel, dan Jepang.
Situasi tersebut menandakan bahwa prospek dialog denuklirisasi kembali menemui jalan buntu. Alih-alih meredakan ketegangan, dinamika militer di kawasan justru semakin memperlebar jurang konfrontasi antara Korea Utara dan aliansi AS–Korsel.
(Sb-Alex)