JAKARTA, ifakta.co – Sebagian besar bursa saham Asia ditutup melemah pada perdagangan Jumat (25/7), mengakhiri sesi dengan sentimen hati-hati. Meski demikian, pasar regional masih membukukan keuntungan mingguan yang solid, ditopang oleh meningkatnya optimisme investor terhadap prospek pelonggaran tarif perdagangan Amerika Serikat serta kemajuan dalam sektor kecerdasan buatan (AI).

Indeks-indeks utama seperti Nikkei 225 Jepang dan Hang Seng Hong Kong mencatat penurunan harian ringan, sementara Kospi Korea Selatan dan indeks saham Tiongkok juga berada di zona merah. Para pelaku pasar cenderung mengambil keuntungan setelah reli yang cukup kuat dalam beberapa hari terakhir.

Namun secara mingguan, sebagian besar pasar Asia masih membukukan kinerja positif. Dorongan utama datang dari perkembangan positif dalam pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat dan mitra-mitra utamanya, termasuk wacana penurunan tarif impor yang sebelumnya sempat membebani sektor manufaktur dan teknologi.

Iklan

Selain itu, sektor teknologi menjadi pendorong signifikan di tengah sentimen bullish terhadap kecerdasan buatan. Saham-saham perusahaan chip dan teknologi digital mengalami lonjakan, diikuti oleh ekspektasi pertumbuhan jangka panjang yang solid berkat adopsi AI di berbagai sektor industri.

Analis menyebutkan bahwa meskipun terdapat tekanan jangka pendek akibat pengambilan untung dan data ekonomi global yang beragam, optimisme struktural tetap mendukung pasar Asia. “Investor mulai mempertimbangkan dampak positif dari potensi pelonggaran tarif perdagangan AS, yang dapat menguntungkan ekspor kawasan Asia, terutama dari Tiongkok, Korea, dan Taiwan,” ujar seorang analis pasar dari Singapura.

Dengan prospek kebijakan perdagangan yang lebih bersahabat dan semangat tinggi terhadap teknologi, pelaku pasar melihat potensi berlanjutnya tren positif di bursa Asia dalam beberapa pekan ke depan. (Jo)