MOSCOW, ifakta.co – Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa pemerintahnya berencana untuk mulai memangkas pengeluaran militer mulai tahun depan.

Langkah itu menjadi kontras dengan kebijakan yang diambil oleh NATO, yang justru berkomitmen untuk meningkatkan anggaran pertahanan anggotanya dalam satu dekade ke depan.

Pernyataan tersebut disampaikan Putin di tengah ketegangan geopolitik yang masih tinggi antara Rusia dan negara-negara Barat. Menurut Putin, keputusan untuk mengurangi belanja militer merupakan bagian dari penyesuaian kebijakan ekonomi domestik Rusia, guna menjaga stabilitas fiskal dan mendukung sektor-sektor strategis non-militer.

Iklan

“Kami berencana untuk mulai menurunkan pengeluaran pertahanan mulai tahun depan,” ujar Putin dalam konferensi pers terbaru. “Fokus kami akan bergeser pada penguatan ekonomi nasional, pembangunan infrastruktur, serta peningkatan kesejahteraan rakyat.”

Sementara itu, NATO baru-baru ini mengumumkan rencana untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan anggotanya, dengan target minimal 2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) masing-masing, bahkan berpotensi lebih tinggi di tengah ancaman geopolitik yang dinilai meningkat.

Langkah Rusia ini dinilai oleh sebagian pengamat sebagai sinyal bahwa Moskow tengah mempertimbangkan keseimbangan antara kebutuhan militer dan tantangan ekonomi domestik, di tengah sanksi internasional dan beban pembiayaan konflik berkepanjangan. Namun, tidak sedikit juga yang menilai bahwa pengurangan anggaran militer Rusia bisa bersifat sementara dan bersifat taktis.

Keputusan ini membuka babak baru dalam dinamika keamanan global, di mana arah kebijakan pertahanan Rusia dan Barat tampak semakin berlawanan. (Jo)