LONDON, IFAKTA.CO | Raksasa energi global Shell dilaporkan tengah terlibat dalam pembicaraan tahap awal untuk mengakuisisi saingannya, BP (British Petroleum). Jika tercapai, kesepakatan ini berpotensi menjadi salah satu konsolidasi terbesar dalam sejarah industri energi.

Menurut sumber yang mengetahui langsung proses tersebut, diskusi masih dalam tahap awal dan belum ada keputusan akhir. Pembicaraan ini mencerminkan tekanan yang semakin besar di industri energi untuk melakukan konsolidasi di tengah transisi menuju energi bersih dan meningkatnya ketidakpastian geopolitik.

Shell dan BP, dua perusahaan energi terbesar asal Inggris, sama-sama menghadapi tantangan berat, termasuk fluktuasi harga minyak, tekanan dari pemegang saham untuk mempercepat transisi ke energi rendah karbon, serta ketidakpastian pasar global akibat ketegangan geopolitik.

Analis menilai bahwa jika akuisisi ini terjadi, gabungan kedua perusahaan akan menciptakan raksasa energi dengan kekuatan finansial yang sangat besar, aset global yang luas, serta kapasitas yang lebih besar untuk berinvestasi dalam energi terbarukan dan teknologi rendah emisi.

Meski demikian, potensi kesepakatan ini kemungkinan akan menghadapi pengawasan ketat dari regulator di Inggris, Uni Eropa, dan Amerika Serikat, mengingat implikasinya terhadap persaingan di pasar energi global.

Baik Shell maupun BP menolak memberikan komentar resmi terkait laporan ini.

Langkah ini mencerminkan tren yang berkembang di sektor energi, di mana perusahaan-perusahaan besar lebih memilih memperkuat posisinya melalui merger dan akuisisi daripada hanya mengandalkan pertumbuhan organik, terutama di tengah tekanan untuk mempercepat dekarbonisasi dan menghadapi volatilitas pasar.

(FA)