Rp200 Ribu per Suara, Legislator Ungkap Brutalnya Politik Uang di Aceh

- Jurnalis

Selasa, 20 Mei 2025 - 14:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPR Muslim Ayub (Foto: Istimewa/ifakta)

Anggota DPR Muslim Ayub (Foto: Istimewa/ifakta)

JAKARTA, ifakta.co — Pernyataan mengejutkan datang dari Anggota DPR Fraksi NasDem Muslim Ayub, yang mengungkap bahwa harga satu suara di daerah pemilihannya, Aceh, bisa mencapai Rp200 ribu per lembar. Ia menilai, praktik politik uang di Pemilu 2024 telah melampaui batas, bahkan diduga difasilitasi oleh oknum penyelenggara pemilu.

“Kalau di Aceh itu luar biasa. Satu suara dihargai Rp200 ribu. Dan sistem ini didukung oleh penyelenggara, sangat kejam,” ujar Muslim dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) Baleg DPR di Jakarta.

Baca juga :  Jokowi dan Kaesang Masuk Bursa Calon Ketua Umum PSI, William Aditya: Layak Pimpin Partai

Ia menyebut, situasi ini mencerminkan kondisi demokrasi yang “sakit” dan membutuhkan perubahan mendasar, baik dari sistem maupun cara pandang masyarakat terhadap pemilu.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Demokrasi Ditebus Uang, Bukan Gagasan

Baca juga :  Jokowi Pertimbangkan Maju Jadi Ketua Umum PSI: Saya Tak Ingin Kalah

Muslim juga menyoroti mahalnya ongkos politik bagi calon legislatif. Ia mengaku menghabiskan lebih dari Rp20 miliar untuk maju sebagai caleg, dan mengklaim mayoritas anggota DPR saat ini pun masih memiliki utang kampanye.

“Mohon maaf, rata-rata kita habiskan uang Rp20 miliar ke atas. Tidak ada yang Rp10 miliar. Demokrasi hari ini bukan lagi adu gagasan, tapi adu modal,” tegasnya.

Baca juga :  Modal Caleg Tembus Rp20 Miliar, DPR Ungkap Parahnya Politik Uang di Pemilu

Sebagai solusi, Muslim mengusulkan penerapan e-voting untuk pemilu ke depan guna mencegah praktik politik uang yang sistemik. Ia juga menyarankan agar pemilu digelar setiap 10 tahun sekali agar memberi ruang pemulihan sistem dan anggaran.

“Di Muhammadiyah, kami pakai e-voting. Jam 8 pagi memilih, jam 2 siang hasil keluar. Efisien dan transparan,” ungkapnya.

(my/my)

Berita Terkait

Pelantun Laskar Pelangi Duduki Komisaris GMF
Prabowo Ultimatum: Gagal Pimpin, Tak Akan Maju Lagi di Pilpres 2029
Gerindra Ngotot Prabowo Dua Periode, Abaikan Pesan Presiden
Modal Caleg Tembus Rp20 Miliar, DPR Ungkap Parahnya Politik Uang di Pemilu
Jokowi Pertimbangkan Maju Jadi Ketua Umum PSI: Saya Tak Ingin Kalah
Jokowi dan Kaesang Masuk Bursa Calon Ketua Umum PSI, William Aditya: Layak Pimpin Partai
Ratusan Kepala Daerah Hadiri Pembekalan PDIP Bersama Megawati
MK Perintahkan 11 Daerah Lakukan Pemungutan Suara Ulang Lantaran Sengketa Pilkada 2024

Berita Terkait

Minggu, 8 Juni 2025 - 23:48 WIB

Pelantun Laskar Pelangi Duduki Komisaris GMF

Kamis, 22 Mei 2025 - 13:14 WIB

Prabowo Ultimatum: Gagal Pimpin, Tak Akan Maju Lagi di Pilpres 2029

Kamis, 22 Mei 2025 - 12:26 WIB

Gerindra Ngotot Prabowo Dua Periode, Abaikan Pesan Presiden

Selasa, 20 Mei 2025 - 14:54 WIB

Rp200 Ribu per Suara, Legislator Ungkap Brutalnya Politik Uang di Aceh

Selasa, 20 Mei 2025 - 14:39 WIB

Modal Caleg Tembus Rp20 Miliar, DPR Ungkap Parahnya Politik Uang di Pemilu

Berita Terbaru

fhoto ilustrasi pijat spa (foto:istimewa)

Regional

Antara Harapan dan Realita di Balik Sprei Kembang

Selasa, 10 Jun 2025 - 01:49 WIB

Daihatsu stage pada pameran mobil 2025. (Foto : Istimewa)

Otomotif

Proyeksi Pasar Otomotif Domestik Sepanjang 2025

Selasa, 10 Jun 2025 - 00:51 WIB

Bursa Efek Jakarta (Foto : Istimewa)

Ekonomi & Bisnis

BEI Kembali Buka Hari Ini Setalah Tutup di Libur Idul Adha

Selasa, 10 Jun 2025 - 00:36 WIB