Mujianto, Jogoboyo Dusun Pojok saat dikonfirmasi awak media terkait bertambahnya korban keracunan massal di Ngronggot.(Poto: istimewa).
Nganjuk ifakta.co – Duka mendalam menyelimuti warga Dusun Pojok, Desa Tanjungkalang, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Sebanyak 60 warga dilaporkan mengalami keracunan massal usai menghadiri acara tujuh bulanan kehamilan yang digelar Selasa malam (22/4/2025) di rumah salah satu Ketua RT setempat. Satu orang warga dikonfirmasi meninggal dunia akibat insiden ini.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Korban pertama diketahui mengalami gejala mual, muntah, pusing, diare, hingga lemas tak lama setelah menyantap nasi berkat—makanan yang dibawa pulang dari acara hajatan tersebut.
“Awalnya 12 warga dirawat di Puskesmas Prambon. Tapi kemudian jumlah korban meningkat jadi 30 orang dan tersebar di beberapa fasilitas kesehatan,” ujar Jogoboyo Dusun Pojok, Mujianto.
Per Sabtu (26/4/2025), jumlah korban terus bertambah menjadi 60 orang. Dari jumlah tersebut, 32 warga menjalani perawatan intensif di Puskesmas, sementara 28 lainnya menjalani rawat jalan.
Kabar duka datang dari RS Ahmad Dahlan Muhammadiyah Kediri, tempat di mana salah satu korban, Marlikah (52), dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis.
Diduga kuat, penyebab keracunan berasal dari nasi berkat yang dibawa pulang para tamu. “Menurut keterangan korban, yang mengalami gejala adalah mereka yang makan nasi berkat di rumah. Sedangkan yang makan langsung di lokasi hajatan tidak mengalami masalah,” jelas Mujianto.
Pihak kepolisian dan dinas kesehatan setempat telah turun tangan untuk menyelidiki kasus ini. Sampel makanan telah diambil untuk uji laboratorium guna mengetahui penyebab pasti keracunan. Sementara itu, warga terdampak berharap adanya itikad baik dari pihak penyelenggara hajatan untuk membantu biaya pengobatan.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat akan pentingnya memastikan kebersihan dan keamanan makanan dalam setiap kegiatan sosial.
(may).