Mensos Saifullah Yusuf bersama Wamensos saat berkunjung di Masjid Agung Sukomoro dan menyapa warga penerima KPM dan PKH.( Poto: ifakta.co ).
NGANJUK ifakta.co – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono melakukan Safari Ramadan di Masjid Agung Al Jali, Desa Bungur, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (9/3/2025).
Dalam pertemuan dengan 400 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH), Gus Ipul menegaskan bahwa penerima bansos tidak boleh terus bergantung pada bantuan sosial, melainkan harus didorong menuju kemandirian.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Gus Ipul menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung kondisi KPM dan memastikan program-program Kementerian Sosial (Kemensos) berjalan efektif.
“Saya bisa lihat secara langsung bagaimana profil dari penerima manfaat ini, karena kita (punya) suatu rencana strategis ke depan lewat program yang terarah, terpadu dan berkelanjutan,” kata Gus Ipul.
Dalam pertemuan tersebut, Gus Ipul menegaskan pentingnya peran pendamping sosial dalam mendorong KPM untuk naik kelas. Ia menyebutkan bahwa bansos hanya bersifat sementara, dan harus pindah ke program pemberdayaan.
“Dari penerima bantuan sosial, mudah-mudahan dengan pemberdayaan mereka sudah bisa menjadi lebih mandiri, (menjadi) keluarga yang lebih berdaya,” kata Gus Ipul.
Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan sosial senilai Rp474 miliar di Kabupaten Nganjuk, yang terdiri dari PKH sebesar Rp167,8 miliar dan Program Sembako sebesar Rp286,8 miliar. Alokasi ini termasuk yang tertinggi, menunjukkan komitmen pemerintah dalam pemberantasan kemiskinan di wilayah tersebut.
Untuk memastikan efektivitas program tersebut, peran 173 Pendamping PKH menjadi sangat penting. Gus Ipul menargetkan setiap pendamping harus mampu mendorong 10 KPM untuk graduasi setiap tahun, sehingga tiap tahun diharapkan sebanyak 1.730 KPM PKH lepas dari ketergantungan bansos.
“Pendamping PKH harus bikin rencana baru, pola pikir baru, dan semangat baru (untuk mendorong graduasi KPM),” kata Gus Ipul.
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menambahkan bahwa masyarakat harus memiliki penghasilan sendiri, terutama mereka yang masih sehat dan produktif.
“Kalau kita sudah punya penghasilan sendiri, masyarakat kita makmur, kalau masyarakat kita makmur, negara kita maju, negara makmur. Negara kita menjadi negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” kata Agus Jabo.
Selain memberikan motivasi, pada kesempatan tersebut Gus Ipul turut membagikan paket bansos berupa beras, minyak goreng, dan gula kepada KPM.
Salah satu penerima KPM, Siswanti (34), mengaku senang bisa bertemu langsung dengan Menteri Sosial Gus Ipul dan mendapatkan dorongan untuk lepas dari ketergantungan bansos.
“Alhamdulillah, saya senang bertemu dengan Gus Ipul secara langsung dan mendapat motivasi untuk graduasi. Ini juga diberi paket bansos sembako,” katanya.
Melalui berbagai program pemberdayaan, Kemensos menargetkan agar semakin banyak keluarga yang dapat hidup mandiri tanpa bergantung pada bansos. Upaya ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo yang ingin mewujudkan nol persen kemiskinan ekstrem pada tahun 2026 dan menciptakan kondisi di mana wong cilik iso gemuyu atau rakyat bisa tersenyum.
(MAY).
(MAY).