Publik Soroti Aset Objek Wisata Bojongsari Indramayu: Pemkab Salah Kelola

- Jurnalis

Sabtu, 28 Desember 2024 - 14:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kawasan Wisata Bojongsari Indramayu mendapat sorotan dari Pemerhati Publik, Syamsul Jahidin lantaran Pemkab sudah salah kelola sehingga menjadi terbengkalai. (Foto: Liputan Ekslusif Ifakta.co)

Kawasan Wisata Bojongsari Indramayu mendapat sorotan dari Pemerhati Publik, Syamsul Jahidin lantaran Pemkab sudah salah kelola sehingga menjadi terbengkalai. (Foto: Liputan Ekslusif Ifakta.co)

KABUPATEN INDRAMAYU, ifakta.co – Polemik pengelolaan tempat wisata yang berada di Komplek Bojongsari, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, hingga kini belum menunjukkan titik terang.

Pemerhati publik pun khawatir polemik tersebut akan berdampak pertumbuhan ekonomi masyarakat dan promosi pariwisata Kabupaten Indramayu.

“Yang jelas kalau dilihat dari ending-nya ini sudah salah kelola,” kata Pemerhati Publik, Syamsul Jahidin saat berbincang dengan ifakta.co, Jumat (27/12/2024).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Syamsul menilai Pemkab Indramayu hanya pandai membangun, tapi tidak memperhatikan perawatan fasilitas yang sudah ada.

Selain itu, terbengkalainya objek wisata itu makin menunjukkan Pemkab Indramayu tak serius mengelola aset yang memiliki potensi menyumbang pendapat asli daerah (PAD).

Baca juga :  Gelar Apel dan Sterilisasi Gereja, Polres Nganjuk Pastikan Natal 2024 Aman

“Seharusnya banyak bangunan-bangunan pariwisata yang dimanfaatkan sesuai fungsinya, tapi ini dibiarkan terbengkalai. Hanya dibangun kemudian ditinggalkan,” kritik Syamsul.

Bahkan, Syamsul pun mengaku prihatin dengan kondisi area wisata di Komplek Bojongsari sekarang.

Dari tahun ke tahun bukannya semakin ramai pengunjung, sebaliknya malah semakin menyedihkan.

”Faktornya karena apa? Ini ada tiga,” imbuh Syamsul.

Pertama, menurut Syamsul, pengelolaan tidak dilakukan secara profesional.

”Secara umum pengelolaan bisnis pemerintah profesionalitasnya rata-rata kalah sangat jauh dengan swasta. Apalagi ketika pemerintahan semakin ke bawah, dari pusat, provinsi sampai ke daerah,” ujar Syamsul.

Kedua, berkaitan SDM. Selama ini pejabat yang ditempatkan cenderung diduga asal-asalan.

”Apakah bentuknya pariwisata ataupun aktivitas produktif lain, biasanya bukan pejabat pada bidangnya,” kata Syamsul.

Baca juga :  Polres Prabumulih Lakukan Pemeriksaan Senpi berkala Terhadap Personil Dihalaman Mapolres

Sehingga, ketika sudah tidak profesional, tenaga yang mengelola bukan berlatarbelakang pebisnis menjadikan pengelolaan itu semakin tak karuan.

”Ketiga, biasanya pejabat yang di sana orang yang dipinggirkan pemerintah,” ujar Syamsul.

Dengan begitu, maindset untuk mendapat pundi-pundi PAD, menurut Syamsul, sangat minim.

”Tiga faktor ini otomatis membuat tidak profesional, sehingga wataknya tidak mengarah bagaimana bisa menghasilkan PAD. Bahasa kasarnya, kerja atau tidak tetap dibayar negara,” sindir Syamsul.

Terkecuali, sambung Syamsul, ketika aset itu dikelola pihak swasta. Sehingga, tenaga yang direkrut bukan berasal dari pemerintah.

”Kalau maunya untung dan jadi pundi-pundi PAD dikelola swasta. Rekrut tenaga khusus, jangan orang “buangan” atau ke politisi sebagai timbal balik,” kata Syamsul.

Baca juga :  Kemenpar Terus Sosialisasikan Imbauan Wisata Aman dan Nyaman Saat Libur Nataru di Bali

Seperti diberitakan sebelumnya, terlihat kondisi sejumlah fasilitas lainnya di kawasan wisata Bojongsari Indramayu memprihatinkan dan miskin perawatan.

Selain material bangunan banyak yang rusak hingga ambruk berserakan, seluruh cat pada bangunan juga mulai memudar, dan rerumputan liar tumbuh di sepanjang area, sehingga memberikan kesan horor alias rumah hantu.

Tak ayal pengunjung enggan datang. Pantauan di lokasi, beberapa warga sekitar kini memanfaatkan komplek wisata edukasi itu sebagai Jogging Track.

Tak ada aktivitas signifikan di lahan itu. Tidak terlihat juga aktivitas petugas di lokasi. Hanya beberapa warga tengah nongkrong untuk bersantai dengan menikmati pemandangan Waduk Bojong

Berita Terkait

Jalan Rusak Parah !! Warga Desa Tanjung Menang Tutup Akses Mobilisasi Operasional  Kendaraan ke Mulut Tambang PLTU Sum-Sel 1
Warga Prabumulih Keluhkan Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg
Terkesan Intimidasi Bos Koperasi Setia Kawan Takuti Potong Gaji Pegawai Jika Nasabah Telat Bayar
PT. TeL Tanam Empat Ratus Pohon Penghijauan
Tingkatkan Bantuan Hukum, Polres Nganjuk dan Muhammadiyah Teken MoU
Polres Nganjuk dan Rutan Kelas llB Nganjuk Teken MoU Guna Tingkatkan Sinergi Keamanan dan Pelayanan
Polres Nganjuk Peringati Isra’ Mi’raj 1446 H dengan Pengajian disertai Santunan Yatim Piatu dan Kaum Dhuafa
Elemen Masyarakat dan Jamaah Antusias Ikuti Haul Masyayikh

Berita Terkait

Senin, 3 Februari 2025 - 10:58 WIB

Jalan Rusak Parah !! Warga Desa Tanjung Menang Tutup Akses Mobilisasi Operasional  Kendaraan ke Mulut Tambang PLTU Sum-Sel 1

Minggu, 2 Februari 2025 - 21:42 WIB

Warga Prabumulih Keluhkan Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg

Sabtu, 1 Februari 2025 - 15:02 WIB

Terkesan Intimidasi Bos Koperasi Setia Kawan Takuti Potong Gaji Pegawai Jika Nasabah Telat Bayar

Kamis, 30 Januari 2025 - 11:23 WIB

PT. TeL Tanam Empat Ratus Pohon Penghijauan

Selasa, 28 Januari 2025 - 17:00 WIB

Tingkatkan Bantuan Hukum, Polres Nganjuk dan Muhammadiyah Teken MoU

Berita Terbaru

Mahfud mengungkapkan bahwa usulan pembangunan telah disusun berdasarkan isu-isu strategis yang dihadapi masyarakat. Namun, untuk Kecamatan Kronjo, pembangunan infrastruktur, khususnya pemeliharaan jalan antar desa, menjadi fokus utama.(foto:istimewa)

Regional

Musrenbang Kecamatan Kronjo Tampilkan Seni Budaya Debus

Selasa, 4 Feb 2025 - 23:35 WIB