JAKARTA, ifakta.co – Perayaan ‘Festival Kelapa Dua’ jilid 3 di Hutan Kota Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (08/12/2024) berlangsung meriah. Acara menampilkan pertunjukan berbagai kesenian Betawi.
Dalam sambutan festival itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta diwakilkan Kabid Pembinaan Puspla Dirdjaja. Ia menyampaikan bahwa kegiatan yang sudah baik ini sebisa mungkin dipertahankan untuk menjadi agenda tahunan.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Barat, Joko Mulyono menyambut baik dan mengapresiasi digelarnya Festival Kelapa Dua jilid 3.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada penyelenggara yang sudah konsisten menyelenggarakan kegiatan sampai di jilid 3,” ujar Joko dalam keterangannya kepada ifakta.co.
Jadi, kenapa festival tersebut bisa terlaksana setiap tahunnya, menurut Joko, karena berkat hadirnya Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta yang terus menggenjot lestarikan budaya lokal.
“Tadi kita lihat semuanya bisa berkolaborasi dengan baik dari hasil pembinaan dari sanggar-sanggar terutama yang ada di Kebon Jeruk dan sekitarnya,” katanya.
Bahkan bintang tamu di ‘Festival Kelapa Dua’ Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini, Joko menilai sangat luar biasa menjaga dan melestarikan budaya-budaya Betawi yang berada di wilayah tersebut pada umumnya.
Diketahui, festival diinisiasi oleh Karang Taruna (Katar) Kelapa Dua ini bertajuk ‘Dengan Semangat Kebersamaan Kita Junjung Tinggi Nilai-nilai Kearifan Lokal Nusantara Sebagai Karakteristik Budaya Bangsa yang Gemah Ripah Loh Jinawi’.
Pantauan ifakta.co, festival tersebut dimeriahkan dengan penampilan seniman Betawi diantaranya Madit Musyawaroh, Nyak Kopsah, Udin Top dan Aziz Gagap.
Selain itu, turut dihadiri Camat Kebon Jeruk H.Naman Setiawan, Lurah Kelapa Dua Elfin Ridho Putra, dan Sekjen DPP Perkumpulan Advokad Betawi (PADI) H.Pandjaitan.
Joko menambahkan, penampilan dari seniman-seniman senior Betawi itu bisa menjadi contoh tauladan bagi junior-junior, maupun remaja untuk pengkaderan kedepannya.
“Budaya lokal Betawi itu juga nggak kalah meriahnya dibanding budaya-budaya kontemporer yang sekarang, jadi ini juga bagus buat kaderisasi,” imbuhnya.
“Ini bagus sekali dan mudah-mudahan bisa konsisten melaksanakan ini setiap tahunnya,” sambungnya.
Tak hanya itu saja, dia pun menyampaikan rasa terimakasih kepada semua stakeholder yang terlibat dan juga hadir dukungan kewilayahan dalam mensupport kegiatan ini dari awal sampai akhir terlaksana dengan baik.