Tangerang, ifakta.co – Upaya Kabupaten Tangerang dalam mengatasi masalah stunting semakin menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat dari hasil refleksi setahun program Gebrak Tegas yang digelar di Aula Pendopo Bupati Tangerang beberapa hari lalu.
Program Gebrak Tegas yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang ini bertujuan untuk menekan angka kemiskinan ekstrem dan mencegah stunting.
Dalam setahun terakhir, program ini telah berhasil menurunkan angka stunting di Kabupaten Tangerang dari 7,7% menjadi 6,9%. Penurunan ini merupakan buah dari kerja keras seluruh pihak, mulai dari pemerintah, tenaga kesehatan, hingga masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penjabat Bupati Tangerang, Andi Ony, menyampaikan bahwa penurunan angka stunting merupakan langkah penting dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. “Dengan SDM yang unggul, kita dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, mengungkapkan bahwa program Gebrak Tegas telah dilaksanakan di seluruh kecamatan.
Angka kasus stunting di Kabupaten Tangerang berhasil ditekan menjadi 51.938 kasus pada tahun 2024, setelah sebelumnya mencapai 77.608 kasus pada tahun 2023.
“Melalui kolaborasi lintas sektor yang kuat, kami berhasil menurunkan angka prevalensi stunting menjadi 6,9 persen pada tahun 2024 ini, allhamdulillah bisa melampaui target nasional sebesar 14 persen,” ujar dr. Hendra.
Meskipun telah berhasil menurunkan angka stunting, Hendra mengatakan masih terdapat beberapa kendala yang perlu diatasi, seperti kurangnya koordinasi antar tim serta belum optimalnya pemantauan dan pengendalian.
Rencana Kedepan Atasi Stunting
Untuk mengatasi kendala tersebut, Hendra menyebut Pemerintah Kabupaten Tangerang berencana melakukan beberapa langkah strategis, di antaranya yakni terus meningkatkan koordinasi dengan memperkuat sinergi antar perangkat daerah dan lintas sektor dalam pelaksanaan program Gebrak Tegas.
Pemantauan dan pengendalian yang lebih baik juga akan dilakukan secara berkala dan berjenjang untuk memastikan program berjalan sesuai dengan target.
“Digitalisasi sistem juga akan kami lakukan dengan mengembangkan sistem informasi yang terintegrasi untuk memudahkan pengelolaan data dan monitoring program. Selain itu, penguatan peran kader untuk memberilan pelatihan dan pendampingan kepada kader pendamping keluarga untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Dirinya juga mengajak seluruh warga masyarakat untuk bersama mewujudkan Tangerang Bebas Stunting. “Penurunan angka stunting merupakan keberhasilan bersama. Namun, kita tidak boleh lengah. Masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai target bebas stunting. Mari kita terus mendukung program-program pemerintah dan berperan aktif dalam upaya pencegahan stunting,” pungkasnya.
(alx)