Belanja Masalah, Mendes Yandri Lihat Kondisi Nyata Desa di Kabupaten Bandung Barat

- Jurnalis

Sabtu, 16 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Yandri Susanto usai melihat kondisi desa-desa di Kabupaten Bandung Barat dalam Belanja Masalah. (Foto: ANTARA)

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Yandri Susanto usai melihat kondisi desa-desa di Kabupaten Bandung Barat dalam Belanja Masalah. (Foto: ANTARA)

BANDUNG BARAT, ifakta.co – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Yandri Susanto mengungkapkan, bahwa dirinya melaksanakan kegiatan Belanja Masalah di Bandung Barat pada Jumat (16/11) kemarin. Hal itu dilakukan untuk turun melihat kondisi nyata di desa-desa kabupaten tersebut.

Dalam kunjungannya tersebut, Yandri didampingi oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad.

“Dengan Belanja Masalah, kami bisa melihat potensi yang ada, seperti success story. Nah, saya melihat itu di Bandung Barat, dari 165 Desa, ada 100 desa mandiri dan 65 desanya maju. Artinya, Bandung Barat ini luar biasa dan saya ingin mereplikasi ini untuk desa-desa yang lain, seperti Desa Kertamulia ini ada wisata kulinernya,” ungkap Yandri seperti dilansir dari ANTARA, Sabtu, (16/11/2024).

Yandri berujar, bahwa selain persoalan yang ada di atas, Desa Kertamulia yang memiliki ruang aspirasi ini, akan menjadi sesuatu yang dirinya akan coba tularkan ke daerah-daerah yang lain.

“Di Bandung Barat itu saya lihat kekompakan masyarakat yang sangat ingin maju ini luar biasa. Saya lihat mereka memaksimalkan potensi yang ada. Berbagai hal yang ada ini yang kami mau tularkan di desa-desa lain,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Yandri juga menyoroti dan mengantisipasi maraknya kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Bandung Barat.

Pasalnya, Kabupaten Bandung Barat menjadi penyumbang angka terbesar Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal selain Banten dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga :  Fokus Tingkatkan Pembangunan Manusia Pesisir, PWI Pusat dan HNSI Jalin Kerjasama

Dalam mengantisipasi dan menanggulanginya, Yandri menyebut, langkah awal yang dilakukan pihaknya adalah melakukan pemetaan desa-desa yang menjadi penyuplai PMI ilegal terbesar selain Banten dan NTT.

“Angka PMI ilegal di Bandung Barat juga besar. Oleh karena itu, saya akan bekerja sama dengan Menteri Perlindungan Tenaga Migran. Nanti kami akan kerjasama agar bagaimana masyarakat di desa tidak lagi menjadi korban TPPO,” ucapnya.​​​​​​​

Yandri pun menilai, hal ini sangatlah penting dilakukan mengingat Jawa Barat menjadi daerah yang sedang pihaknya sorot terkait maraknya kasus TPPO.

“Indramayu dan Bandung juga menjadi penyuplai terbesar PMI ke luar negeri,” sebutnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Bidang Pelatihan, Produktivitas, Penempatan, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (P3TKT) Disnaker KBB, Dewi Andani mengatakan, bahwa maraknya kasus TPPO di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dipicu karena rendahnya edukasi masyarakat serta tingginya desakan ekonomi.

Baca juga :  Detik-detik Kapolres Purwakarta Evakuasi Korban Tabrakan Beruntun Tol Cipularang

Menurutnya, warga Bandung Barat tidak punya pilihan saat berada dalam kondisi kekurangan atau dilanda masalah utang, baik ke rentenir atau pinjaman online.

Sementara pilihan itu diambil karena adanya iming-iming gaji besar atau uang muka jaminan.

Berdasarkan penelusuran pihaknya, warga pergi ke luar negeri jadi PMI lantaran diberikan uang muka awal antara Rp5-10 juta bagi keluarga yang ditinggalkan.

“Mayoritas penduduk Bandung Barat yang menjadi PMI ilegal berasal dari wilayah Selatan meliputi Kecamatan Cihampelas, Cililin, Sindangkerta, Saguling, Rongga, dan Gununghalu,” ujarnya.

Berita Terkait

Program Jumat Berkah Rutin Polsek Pace Bagikan Makanan dan Minuman Gratis, Wujud Polri Peduli Masyarakat
Detik-detik Kapolres Purwakarta Evakuasi Korban Tabrakan Beruntun Tol Cipularang
Polres Nganjuk Gelar Upacara Kenaikan Pangkat Pengabdian dan Pemberian Penghargaan Anggota Berprestasi
POSAL LAGOI WILAYAH KERJA LANAL BINTAN SEBAGAI TUAN RUMAH AJANG MANDIRI MARATHON TAHUN 2024
Panglima TNI Berikan 200 Paket Sembako Dan Akte Kelahiran Dalam Pembukaan PRIMA 4×4 Challange Kepada Masyarakat Padalarang
Polres Nganjuk Gelar Silaturahmi Kamtibmas Bersama Tokoh Agama dan Santri di Ponpes Al-Ubaidah dan Ponpes Al -Fatah Miftahul Ulla Kertosono
Gelar Sosialisasi P4GN Upaya Memberantas Narkotika Kepada Prajurit
KALSEL POSITIF TUAN RUMAH HARI PERS NASIONAL 2025

Berita Terkait

Sabtu, 16 November 2024 - 11:25 WIB

Belanja Masalah, Mendes Yandri Lihat Kondisi Nyata Desa di Kabupaten Bandung Barat

Sabtu, 16 November 2024 - 07:47 WIB

Program Jumat Berkah Rutin Polsek Pace Bagikan Makanan dan Minuman Gratis, Wujud Polri Peduli Masyarakat

Selasa, 12 November 2024 - 16:11 WIB

Detik-detik Kapolres Purwakarta Evakuasi Korban Tabrakan Beruntun Tol Cipularang

Selasa, 12 November 2024 - 07:19 WIB

Polres Nganjuk Gelar Upacara Kenaikan Pangkat Pengabdian dan Pemberian Penghargaan Anggota Berprestasi

Minggu, 3 November 2024 - 23:55 WIB

POSAL LAGOI WILAYAH KERJA LANAL BINTAN SEBAGAI TUAN RUMAH AJANG MANDIRI MARATHON TAHUN 2024

Berita Terbaru

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni mencurigai atas aliran duit pemilik club malam di Surabaya. (Foto: Suara.com)

Megapolitan

Ahmad Sahroni Sebut Ivan Sugianto Cari Uang Diduga Ilegal

Sabtu, 16 Nov 2024 - 12:17 WIB

Eksplorasi konten lain dari ifakta.co

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca