“Kami dari desa menyediakan mobil ambulans dan juga mengajak 3 orang tim medis untuk standbye di lapangan,” tambahnya lagi.
Ferry juga menegaskan bahwa pemdes Desa Tanjung Menang akan melaksanakan kegiatan ini setiap enam bulan.
“Paling sedikit enam bulan sekali kita akan laksanakan kegiatan seperti ini. Kita manfaatkan tanah desa ini untuk kegiatan yang positif. Kedepan kami juga meminta kepada pihak yang berwenang, baik dari pemerintah maupun pihak keamanan untuk dapat memberikan masukan bagi kami apabila masih ada yang perlu dibenahi,” harapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu dia juga mengharapkan peran serta dari perusahaan yang beroperasi di wilayahnya agar dapat memberikan sumbangsihnya untuk menyukseskan acara seperti ini kedepannya.
“Kami mengharapkan agar perusahaan yang ada di wilayah kami ini dapat memberikan bantuan terutama terkait pendanaan karena panitia kegiatan ini mengalami kesulitan untuk memberikan yang terbaik bagi para peserta lomba karena terkendala oleh dana,” pinta suami Murnily ini.
Menanggapi surat dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang ditujukan kepada Kapolda Sumsel, Kades Tanjung Menang menegaskan bahwa kegiatan ini adalah murni acara desa bukan acara organisasi.
“Jadi kalau ada pihak-pihak yang menyatakan bahwa kegiatan ini ilegal, kami minta ucapan itu ditarik, saya selaku kepala Desa Tanjung Menang tidak terima klaim tersebut. Kami akan bersurat langsung ke Kapolda Sumsel terkait komplain yang dilayangkan IMI beberapa waktu yang lalu,” tegas Ferry.
Sementara itu Ketua Panitia dan juga salah satu tokoh masyarakat kecamtan Rambang Niru Ferry Harsistra atau yang biasa disapa Pirek mengucapkan terima kasih kepada semua masyarakat, Panitia dan juga peserta lomba. Dia berharap kegiatan ini akan terus berlanjut.
“Kami ucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat dan kita lihat mereka begitu antusias datang ke sirkuit ini untuk menyaksikan lomba. Semoga ajang seperti ini dapat berkelanjutan kedepannya,” ucap Pirek saat dibincangi media ini.
Pirek menyayangkan sikap IMI yang bukannya mendukung kegiatan ini, malahan mengintimidasi dan mengatakan acara ini ilegal.
“Kami sayangkan sikap IMI yang bukannya mendukung tetapi malah mengintimidasi dan menakut-nakuti para pembalap, karena IMI itu bukan pemerintahan, melainkan organisasi, mestinya mereka mendukung untuk kita mencari bibit pembalap dari daerah untuk nantinya dapat kita ajukan ke level nasiona,” terang Pirek kesal.
Dia juga mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan tuntutan balik terhadap organisasi ini.
“IMI ini kami anggap sudah kelewat batas, apalagi pihaknya menentukan nominal untuk mengeluarkan rekomendasi, untuk ucapan yang mengatakan kegiatan ini Ilegal kami akan menuntut balik terhadap IMI,” kata Pirek tegas.
Salah satu pemenang dalam event ini, yang ingin disebutkan namanya berharap agar kegiatan seperti ini dapat ditingkatkan lagi, terutama untuk perbaikan sirkuitnya.
“Mohon jangan dipublikasikannama saya, tetapi kami sebagai peserta banyak mengucapkan terima kasih kepada pihak panitia dan pemerintah desa Tanjung Menang yang telah membuka kegiatan ini sehingga kami dapat menyalurkan hobi,” ujar pria asal PALI ini seraya memberikan saran agar sirkuitnya dapat dibangun lebih bagus lagi.
“Kami pun berharap agar ajang seperti ini dapat terus dilaksanakan kedepannya,” tutupnya.
Sementara itu, Kadispora Kabupaten Muara Enim Syarifuddin mengapresiasi kegiatan ini.
“Kami mengapresiasi kegiatan ini, dan ini murni kegiatan dari desa Tanjung Menang khususnya dan Kecamatan Rambang Niru pada umumnya,” kata Kadispora siang ini.
Dia juga berharap kegiatan ini nantinya dapat menghasilkan pembalap-pembalap dari Kecamatan Rambang Niru atau dari Kabupaten Muara Enim.
“Ya semoga saja kedepannya akan ada pembalap dari Kecamatan Rambang Niru atau dari Kabupaten Muara Enim yang dapat berlaga di kancah tingkat Provinsi bahkan tingkat Nasional,” ucapnya.
Syarifuddin juga berharap dengan kegiatan seperti ini setidaknya dapat menghidupkan UMKM di Kecamatan Rambang Niru ini.
(edi)
Halaman : 1 2