Imbas Tak Ada Kouta PPPK, Guru Swasta Kemenag Gelar Unjuk Rasa

- Jurnalis

Minggu, 14 Juli 2024 - 13:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Puluhan guru swasta Kemenag gelar unjuk rasa imbas dari tidak adanya Kouta PPPK. (Foto: Istimewa)

Puluhan guru swasta Kemenag gelar unjuk rasa imbas dari tidak adanya Kouta PPPK. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, ifakta.co – Forum Guru Sertifikasi Nasional Indonesia (FGSNI) menggelar unjuk rasa di depan Kantor Kemenpan RB, tepatnya di Jl. Sudirman, Jakarta Selatan, pada Jumat (12/7/2024).

Ratusan guru swasta di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) berkumpul untuk menuntut kepastian kuota Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Bagi mereka, yang selama ini merasa dianaktirikan dan atau dibandingkan guru di sekolah negeri.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua FGSNI Pusat, Agus Mukhtar menyatakan, bahwa guru swasta di bawah Kementerian Agama tidak mendapatkan perlakuan yang adil.

“Padahal, keduanya sama-sama bertugas mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidak adil jika guru swasta tidak mendapatkan kuota PPPK hanya karena terhalang oleh undang-undang,” ujarnya.

Baca juga :  1 Bulan Jadi DPO, Pelarian Buron Bang Jago yang Rampas Ponsel Sejoli Berakhir di Tangan Polsek Gropet

Ia menambahkan bahwa ketidakadilan juga terlihat dalam pengangkatan inpassing, di mana guru yang berusia di atas 55 tahun tidak diakomodir.

“Undang-undang seharusnya diciptakan untuk menciptakan kesejahteraan rakyat tanpa kecuali,” tambahnya.

FGSNI menolak keras Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 yang dianggap tidak mengakomodir harapan guru swasta di Kementerian Agama.

Mereka mendesak agar undang-undang tersebut diubah untuk mencakup kepentingan dan kesejahteraan guru swasta.

Unjuk rasa ini diikuti oleh lebih dari 250 guru dari berbagai kabupaten dan kota di Indonesia, termasuk Kebumen, Oku, Pesawaran, Lumajang, Bekasi, Banjarnegara, Magelang, Purbalingga, Semarang, Banyumas, dan Wonosobo.

Baca juga :  Grand Opening Toko Ken, Distributor Resmi Kusen Aluminium YKK AP

Demonstrasi dimulai dari Kantor Kemenag RI dan dilanjutkan menuju Kemenpan RB pukul 08.00 WIB hingga 09.00 WIB, kemudian diakhiri dengan orasi di kantor Kemenag RI.

Dalam aksinya, FGSNI menuntut lima hal utama; kuota PPPK untuk madrasah swasta tahun 2024/2025, pendaftaran PPPK Kemenag dikhususkan otomatis bagi guru yang sudah terdaftar di Simpatika dan diutamakan yang sudah inpassing, penempatan PPPK di sekolah asal, kemudahan bagi guru yang belum inpassing untuk mengikuti PPG guna mendapatkan SK sertifikasi dan inpassing, serta otomatisasi inpassing bagi guru yang sudah PPG sesuai dengan masa kerja.

Baca juga :  Grand Opening Toko Ken, Distributor Resmi Kusen Aluminium YKK AP

Aksi ini disambut baik oleh Suryono, staf Deputi Kemenpan RB, yang berjanji akan membantu menyampaikan tuntutan FGSNI kepada pejabat yang berwenang.

Suryono menyatakan, bahwa persoalan PPPK tidak lepas dari pembahasan di Kemenag, DPR RI, dan Kemenpan RB sendiri.

Menanggapi aksi ini, FGSNI berencana untuk terus berjuang menyuarakan aspirasi kepada pejabat yang berwenang, memantau perkembangan hasil audiensi, dan tetap berjuang agar kuota PPPK untuk madrasah swasta tersedia pada tahun 2025 jika tuntutan tahun 2024 belum terpenuhi.

Mereka juga akan terus mengadakan audiensi jika tuntutan belum dikabulkan.**(Jo)

Berita Terkait

PPDB Negeri di Prabumulih Diduga Sarat Titipan dan Suap
Komitmen Nol Rupiah Bupati Nganjuk saat Lantik 278 Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah
Miris! Kondisi SDN Gandaria I, II, III di Tangerang Butuh Perhatian Serius
Kemendikbud Tersandung Kasus Korupsi, Di Riau Siswa Gadai HP Untuk Bayar Ujian
Bersyukur, Berpisah, dan Melangkah Menuju Masa Depan Gemilang
Gubernur Banten Andra Soni Resmikan Gedung SDIT Bunayya Qurrota’aini Kota Serang
Edukasi Tertib Lalu Lintas dan Antisipasi Kenakalan Remaja di SMAN 16 Kota Bekasi
Atap TK Dharma Wanita Kemlokolegi Ambruk, 30 Anak Terpaksa Belajar Sementara di Kantor Desa

Berita Terkait

Selasa, 10 Juni 2025 - 08:50 WIB

PPDB Negeri di Prabumulih Diduga Sarat Titipan dan Suap

Minggu, 8 Juni 2025 - 08:11 WIB

Komitmen Nol Rupiah Bupati Nganjuk saat Lantik 278 Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah

Sabtu, 7 Juni 2025 - 23:35 WIB

Miris! Kondisi SDN Gandaria I, II, III di Tangerang Butuh Perhatian Serius

Kamis, 5 Juni 2025 - 09:23 WIB

Kemendikbud Tersandung Kasus Korupsi, Di Riau Siswa Gadai HP Untuk Bayar Ujian

Kamis, 5 Juni 2025 - 08:53 WIB

Bersyukur, Berpisah, dan Melangkah Menuju Masa Depan Gemilang

Berita Terbaru

Suasana saat Ketua PWI batam dikeroyok oleh wartawan preman (Foto:Istimewa/ifakta)

Berita Daerah

Ketua PWI Batam Lapor Polisi Usai Dikeroyok di Forum Wartawan

Senin, 16 Jun 2025 - 00:19 WIB