JAKARTA, ifakta.co – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Jakarta Barat terus mendorong masyarakat untuk melakukan optimalisasi dalam penggunaan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sebagai ‘Gate Keeper‘.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Barat, Unting Patri Wicaksono Pribadi saat program ‘Ngopi Bareng Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)’ bersama sejumlah media yang ada di kawasan Jakarta Barat.
Kegiatan yang berlangsung di Jalan Green Ville, Jakarta Barat itu sebagai bagian dari BPJS Kesehatan upaya peningkatan identitas mutu layanan terbaik bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Unting, FKTP sebagai pemberi kesehatan dasar berfungsi secara optimal dengan standar kompetensinya dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan medik.
Bahkan memberikan layanan unggul kepada tiap peserta JKN menjadi tujuan utama bersama dalam ekosistem JKN.
“Sejumlah upaya yang terus kami lakukan demi peningkatan mutu layanan peserta JKN ini diantaranya melakukan supervisi serta utilization review, sehingga pelayanan yang diberikan oleh FKTP terkait dapat dipantau hingga mencapai harapan yang sesuai,” ujar Unting kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (02/05/2024) sore.
“Selain itu, monitoring serta evaluasi di dalamnya menjadi penguat mutu layanan kepesertaan untuk dapat terus kami tingkatkan. Dengan melakukan turun lapangan dalam pemantauan tersebut, kami dapat melakukan sejumlah tindakan serta upaya promotif dan preventif terhadap pelayanan yang berlangsung,” timpalnya.
Unting menyebutkan, bahwa proses bridging digitalisasi layanan dengan sistem di FKTP, menjadi fokus utama BPJS Kesehatan dalam memudahkan peserta JKN untuk mendapatkan layanan fasilitas kesehatan.
Dengan berjalannya transformasi mutu layanan, inovasi pada sistem digital BPJS Kesehatan merupakan dukungan terhadap kelancaran penguatan rantai ekosistem JKN.
Termasuk di dalamnya adalah penggunaan fitur layanan kesehatan “antrian online” dalam Aplikasi Mobile JKN sebagai salah satu kanal layanan digital.
“Indikator capaian kepesertaan JKN tentu menjadi acuan kami dalam upaya mutu layanan yang terus ditingkatkan. Kerja sama dengan para penyedia layanan ini kami lakukan agar rasio tingkat kepuasan pelayanan peserta dan cakupannya terus mencapai angka yang maksimal,” sebutnya.
Pada kesempatan itu juga, Unting menambahkan, upaya-upaya yang ada juga menjadi perhatian lembaganya sehingga manfaatnya turut dirasakan oleh para stakeholder JKN sehingga BPJS Kesehatan sebagai penjamin kesehatan bisa mendapatkan kepercayaan penuh oleh masyarakat Indonesia, terutama dalam cakupan wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat.
Unting mengaku, bahwa inovasi demi kemudahan layanan kesehatan dan layanan administrasi bagi peserta JKN membuahkan manfaat medis yang semakin mudah digapai.
Tidak lupa, peranan penting FKTP dalam fungsinya sebagai gate keeper, diantaranya kontak pertama pelayanan, pelayanan berkelanjutan, pelayanan paripurna, dan koordinasi pelayanan.
Tentu hal ini dilakukan dalam kendali BPJS Kesehatan sebagai badan penjamin kesehatan masyarakat melalui kegiatan monitoring rutin.
Tak hanya itu saja, hubungan erat antar BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Barat dengan sejumlah FKTP yang telah bekerja sama menjadi salah satu pondasi terkuat dalam memberikan mutu layanan dengan kualitas yang terus ditingkatkan.
Sebagai informasi, jumlah FKTP kerja sama per-bulan Februari 2024 di wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat sebanyak 8 Puskesmas dan 65 Puskesmas Pembantu, 1 Klinik Pratama TNI, 1 Klinik Pratama Polri, 57 Klinik Pratama Swasta, 7 Tempat Praktik Dokter Mandiri (TPDM), 1 Tempat Praktik Dokter Gigi Mandiri (TPDGM).
Terakhir, dia pun mengimbau serta memastikan agar kepesertaan BPJS Kesehatan masyarakat aktif dan menjaga kesehatan itu tentu jauh lebih baik dari pada harus menangani kondisi sakit.
Diketahui, kegiatan tersebut turut dihadiri, Suci Amaliyah, Kabag SDM Umum dan Komunikasi, Fahria Syawal, Kabag Penjaminan Mutu dan Utilisasi, dan Purwati, Kabag Pelayanan Fasilitas Kesehatan, serta Aulia Alyssa, Staf Komunikasi dan Kesekretariatan.