JAKARTA, IFAKTA.CO – Terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dibiayai oleh Pemerintah Provinsi DKI telah memberikan ketenangan bagi Siti Asiyah (28) dan keluarganya.
Sebagai ibu rumah tangga yang telah dianugerahi dua buah hati, dirinya harus siap dengan segala keadaan termasuk ketika sakit.
Seperti yang tengah dirasakan hari ini, putri sulungnya harus mendapatan perawatan dirumah sakit. Kecemasan hilang dan terganti dengan ketenangan yang terpancar dari raut wajahnya saat diwawancarai Tim.
“Mungkin kalau sekarang belum jadi peserta JKN dan mendapatkan perawatan di rumah sakit akan cemas dengan biaya perawatannya, tapi karena kami sekeluarga sudah terdaftar ya kami tidak mencemaskan biaya lagi. Kami bisa fokus menjaga dan merawat anak kami di rumah sakit,” tutur Asiyah, Jumat (26/5).
Asiyah mengungkapkan sejak awal menikah telah dimintai data oleh Ketua RT tempatnya tinggalnya untuk pendaftaran BPJS Kesehatan.
Setelah beberapa hari, ia diberikan kartu dan dijelaskan bahwa telah terdaftar sebagai peserta PBI yang iurannya dibayarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan bisa digunakan untuk berobat. Baginya ini menjadi salah satu rezeki dalam menjalani kehidupan rumah tangganya.
“Rezeki kan bisa dalam berbagai bentuk. Kami pun sangat menyadari bahwa terdaftar sebagai peserta JKN sebagai salah satu rezeki kami. Kami dimudahkan untuk berobat dan tidak dibebankan untuk membayar iuran setiap bulannya. Sehingga pendapatan suami bisa kami manfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga kami,” tambah Asiyah.
Ini bukan kali pertama Asiyah mengandalkan JKN sebagai jaminan saat keluarganya berobat. Proses persalinannya semua anaknya pun ditanggung oleh JKN.
Asiyah yang pada saat persalinan anak keduanya tersebut direkomendasikan untuk operasi caesar. Ia sangat merasakan kemudahan, rujukan yang mudah meskipun pandemi covid 19 masih berlangsung pada saat itu dan tidak ada biaya tambahan sepeserpun yang ia harus keluarkan.
“Ini mungkin sudah kesekian kalinya kami menggunakan JKN. Sejak awal menggunakan kami sama sekali tidak diminta untuk membayar apapun. Semuanya dapat ditanggung oleh JKN. Jadi hingga saat ini kami sangat nyaman mengandalkan JKN untuk berobat,” ungkapnya.
Terdaftar di kelas tiga, Asiyah tetap merasa puas terhadap pelayanan kesehatan yang ia dapatkan. Tidak ada diskriminasi sebagaimana yang ditakutkan selama ini.
Pembedanya hanya kelas rawat inapnya saja, namun untuk obat dan seluruh penanganan yang rumah sakit berikan tetap sesuai. Kejelasan dalam memberikan informasi sangat baik serta penanganan yang dilakukan petugas medis juga cepat.
“Kekhawatiran seorang ibu terhadap anak pasti ada ya, terlebih keadaannya sudah lemas karena dehidrasi. Alhamdulillah penanaganan di IGD rumah sakit ini cepat. Pelayanan administrasinya pun tidak rumit, saya hanya diminta untuk menunjukan kartu JKN milik anak saya. Ada juga pasien lain yang tidak ada kartu fisiknya hanya diperintahkan untuk menunjukan KIS Digital,” ungkap Asiyah.
Dirinya berharap agar pelayanan yang baik ini dapat dirasakan oleh peserta JKN lainnya. Hadirnya peran pemerintah Provinsi DKI juga menjadi modal utamanya untuk mendapatkan layanan kesehatan ini.
Semoga dapat berkesinambungan dalam memberikan kesejahteraan dibidang kesehatan, memberikan kemudahan bagi warganya yang memang membutuhkan tanpa perlu membayar iuran setiap bulan.
Asiyah menjadi salah satu contoh peserta bahwa berobat dengan menggunakan JKN tidaklah rumit dan sulit. Ia pun berpesan agar peserta lain untuk tidak takut berobat dengan JKN. Patuhi semua prosedur sehingga semua proses dapat berjalan dengan baik.
“JKN tak semenyeramkan seperti yang orang bayangkan,” pungkasnya