JAKARTA, IFAKTA.CO – Memasuki satu dekade pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan terus berupaya untuk meningkatkan kepuasan peserta.
Terjun langsung ke fasilitas kesehatan baik ditingkat pertama maupun tingkat lanjutan, menyapa dan menanyakan pengalaman peserta untuk memastikan peserta JKN dapat terlayani dengan baik pun terus dilakukan oleh BPJS Kesehatan.
Berkesempatan mengunjungi salah satu pasien rawat inap di Rumah Sakit Yarsi yaitu Sulistyati, banyak bercerita tentang pelayanan kesehatan yang ia dapatkan. Termasuk ceritanya yang telah mempersiapkan jaminan kesehatan dengan terdaftar sebagai peserta JKN tak membuatnya khawatir jika sakit datang, seperti apa yang ia rasakan pada hari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai peserta JKN, Sulistyati tidak pernah memperhitungkan berapa besar iuran yang telah ia bayarkan. Dirinya menganggap ini sebagai tabungan di masa tua ketika ia sakit dan harus mendapatkan perawatan.
Jika ia sehat, dia lebih bersyukur lagi karena menjadikan iuran yang selalu dibayarkannya bisa bermanfaat bagi peserta yang yang lain.
“Sakit itu bukan seperti orang yang bertamu ya, ketuk pintu dahulu baru masuk. Sakit bisa kapan saja datang tanpa ada pemberitahuan. Itu dia yang mengharuskan saya dan keluarga wajib mempunyai jaminan kesehatan. Karena saya sudah pensiun dari pegawai swasta, jadi saya lanjutkan saja kepesertaan saya sebagai peserta mandiri hingga saat ini. Terbukti bermanfaat sekali,” ungkap wanita yang biasa disapa Sulis ini, Jumat (26/5).
Pada saat awal sakit, Sulistiyati dengan sabar melakukan pemeriksaan dari Puskesmas hingga akhirnya harus dirujuk ke rumah sakit sesuai dengan alur yang telah ditetapkan.
Sesampainya di rumah sakit, dirinya pun disuguhi dengan pelayanan administrasi yang cepat, petugas medis yang ramah, sehingga membuatnya tidak takut untuk mendapatkan layanan kesehatan.
Halaman : 1 2 Selanjutnya