Politik Identitas Sebagai Propaganda Agenda Setting, Ini Kata Politikus PKS

- Jurnalis

Kamis, 18 Mei 2023 - 23:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Iqbal menilai isu politik identitas yang belakangan sering didengar tersebut berasal dari pemerintah dan propaganda agenda setting (Poto: Istimewa)

Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Iqbal menilai isu politik identitas yang belakangan sering didengar tersebut berasal dari pemerintah dan propaganda agenda setting (Poto: Istimewa)

JAKARTA, IFAKTA.CO – Politik identitas menjadi fenomena isu yang sering diperdebatkan menjelang Pemilu 2024. Dalam diskusi publik kali ini Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Iqbal menilai isu politik identitas yang belakangan sering didengar tersebut berasal dari pemerintah dan propaganda agenda setting.

Sementara diskusi publik ini mengusung tema Politisasi Identitas Jelang Pemilu 2024 yang dihadiri akademisi, praktisi, dan pengamat politik, yaitu Dr. Ma’mun Murod, M.Si. (Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro, Dr. Ahmad Basarah (Wakil Ketua MPR RI), Dr. Muhammad Iqbal (Juru Bicara PKS), Willy Aditya, S.Fil., MT. (Ketua DPP Partai NasDem sekaligus Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI), dan Rocky Gerung (Pengamat Politik), serta Syamsul Jahidin.,S.I.KOM., S.H., M.M. (Ketua Panitia yang juga Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi).

Baca juga :  Prabowo Makan Malam, Nanyi Bareng Bersama Relawan Jokowi dan Bone Mase Gibran

“Isu ini dilontarkan oleh pemerintah. Pak Jokowi, Pak Kapolri, membuat statement bahaya politik identitas. Dalam teori, itu disebut agenda setting,” ujar Jubir PKS Muhammad Iqbal saat dimintai keterangan oleh wartawan Suara Realitas usai diskusi publik di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Rabu (17/05/2023).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Adapun pandangan PKS soal politik identitas, menurut Iqbal sebenernya masih ada korelasi dengan kekalahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Jakarta. Sehingga isu ini menjadi semacam traumatis bagi kelompok-kelompok yang kalah dan belum bisa moveon.

Baca juga :  Prabowo Makan Malam, Nanyi Bareng Bersama Relawan Jokowi dan Bone Mase Gibran

“Kami melihat ini adalah agenda setting yang mungkin khawatir kalau isu politik polarisasi di Jakarta ini akan terulang lagi trauma kekalahan itu. Jadi inilah agenda setting yang disiapkan sehingga nanti orang tidak berani berkampanye dengan identitasnya. Apalagi bagi partai-partai berbasis agama, karena tidak mungkin jika partai Islam tidak mengemukakan identitas nya, jadi bagi kami politik identitas adalah agenda setting,” ungkap dia.

Screenshot 20230518 222309 Gallery

Iqbal menegaskan, selagi tidak mengkafirkan, mengancam, menjelek-jelek kan saya kira politik identitas tidak akan lepas dari kehidupan masyarakat, yang tidak boleh adalah polarisasi yang mengancam, mengatakan kalau tidak memilih masuk neraka itu yang tidak boleh.

Baca juga :  Prabowo Makan Malam, Nanyi Bareng Bersama Relawan Jokowi dan Bone Mase Gibran

Tapi itu tidak pernah dilakukan partai politik lanjut Iqbal, itu dilakukan oleh kelompok-kelompok yang marah, tersinggung ketika isu penista agama di Jakarta, dan sebelum-sebelumnya pilkada kita nggak pernah mengalami itu.

“Jadi politik identitas bagi kami adalah propaganda agenda setting, yang itu tentu saja memojokkan partai islam,” sebut dia.

Langkah dari PKS sendiri, pihaknya pun akan terus mengedukasi masyarakat, mengkampanyekan gagasan-gagasan yang tidak pernah melakukan politisasi identitas untuk kemenangan.

“Bagi kami menggunakan identitas adalah bagian dari sebuah sewajarnya, tapi untuk kemenangan kami menggunakan ideologi dan gagasan,” tukas dia.

Berita Terkait

H.Heri Julius Anggota Komisi IV DPRA, Sambut Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Baru Aceh
MK Tolak Gugatan Muhibbin – Aushaf, Marhaen – Handy Siap Dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Nganjuk 2024-2029
Pembubaran Badan Adhoc Pilkada 2024, KPU Nganjuk Sampaikan Apresiasi Kinerja
Dipecat PDIP, Prabowo Subianto Pastikan Gerindra Terbuka bagi Jokowi Ingin Bergabung
Lampaui Target, KPU Nganjuk Berhasil Tingkatkan Animo Masyarakat dalam Pilkada Serentak Tahun 2024
Rekapitulasi Suara KPU Nganjuk: Sah !!! Paslon Marhaen-Handy Menang di Pilkada 2024 Peroleh 259.179 Suara
Kubu Paslon 01 Klaim Kemenangan, Marhaen – Handy : Boleh Saja Kita Hargai yang Penting Data Valid Sumber Akurat, Nganjuk Aman dan Kondusif
Real Count Internal Paslon 03 Marhaen – Handy Klaim Kemenangan 40,69 % Suara, Tatit: Mari Kawal Bersama Rekapitulasi di KPU !

Berita Terkait

Kamis, 13 Februari 2025 - 16:18 WIB

H.Heri Julius Anggota Komisi IV DPRA, Sambut Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Baru Aceh

Rabu, 5 Februari 2025 - 01:27 WIB

MK Tolak Gugatan Muhibbin – Aushaf, Marhaen – Handy Siap Dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Nganjuk 2024-2029

Senin, 27 Januari 2025 - 22:27 WIB

Pembubaran Badan Adhoc Pilkada 2024, KPU Nganjuk Sampaikan Apresiasi Kinerja

Sabtu, 7 Desember 2024 - 09:08 WIB

Dipecat PDIP, Prabowo Subianto Pastikan Gerindra Terbuka bagi Jokowi Ingin Bergabung

Jumat, 6 Desember 2024 - 10:17 WIB

Lampaui Target, KPU Nganjuk Berhasil Tingkatkan Animo Masyarakat dalam Pilkada Serentak Tahun 2024

Berita Terbaru