JAKARTA – Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan mengapresiasi jajaran manjemen RS Carolus yang telah mendukung dan mengimplementasikan antrean online pada Aplikasi Mobile JKN guna mempermudah dan memastikan peserta dalam mendapatkan layanan kesehatan.
Hal ini disampaikan Edwin saat menyambagi RS Carolus dalam rangka penguatan transformasi mutu layanan pada Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Pada kesempatan ini, Edwin menyampaikan bahwa capaian RS Carolus dalam penggunaan antrean online pada Mobile JKN hingga akhir Februari ini telah mencapai 48%.
Iklan
“Tentunya hasil ini tidak boleh berhenti sampai disini,” ujarnya, melalui siaran tertulis, Kamis (9/3).
Dirinya berharap agar penggunaan antrean online dapat terus ditingkatkan. Sehingga benar-benar memberikan kepastian waktu bagi peserta yang akan berobat di rumah sakit ini dan dapat menjadi contoh bagi rumah sakit lainnya yang telah bermitra dengan BPJS Kesehatan.
“Antrean online pada Mobile JKN ini dihadirkan sebagai bentuk nyata adanya non diskriminasi, memberikan kepastian layanan bagi peserta JKN, serta dapat mempermudah rumah sakit dalam mengurai antrean peserta.” jelasnya.
Sehingga kata dia tidak terlihat penumpukan. Ia menyayangkan, jika rumah sakitnya sudah bagus dan mewah namun karena ada penumpukan peserta JKN membuat kesannya menjadi kumuh.
“Ini yang harus kita perbaiki, sehingga rumah sakit tetap mempunyai kualitas bintang lima,” imbuh Edwin.
Ditempat yang sama, Edwin juga berkesempatan menyapa Lo Tjin Hoa yang merupakan salah satu peserta JKN yang telah memanfaatkan antrean online. Lo, biasa ia disapa mengungkapkan telah menggunakan fitur antrean online tidak hanya untuk berobat di rumah sakit ini saja. Sebelum dirujuk, dirinya pun telah memanfaatkan fitur tersebut untuk berobat di Puskesmas.
“Saya tahu Aplikasi Mobile JKN ini dari sosialisasi yang diberikan petugas rumah sakit ini. Jadi memang sejak awal Februari lalu sejak saya berobat disini, sudah diwajibkan untuk melakukan pendaftaran melalui antrean online. Meskipun saya sudah diusia senja, menurut saya penggunaan aplikasi ini tidaklah sulit dan sangat membantu,” ungkap Lo.
Lo juga berharap agar petugas BPJS Kesehatan dan rumah sakit berkelanjutan dalam memberikan edukasi penggunaan Mobile JKN.
Menurutnya diluar sana banyak sekali peserta yang belum mengetahui. Sehingga jika penggunaan antrean online ini sudah maksimal tidak ada lagi penumpukan.
Senada dengan yang diharapkan oleh peserta, Marsha Desica Arsanta selaku penanggung jawab Program JKN di RS Carolus menyampaikan pihaknya terus berupaya untuk menyempurnakan lagi layanan bagi peserta.
Dikatakannya dengan penerapan transformasi digital membuat banyak hal menjadi lebih efisien. Minimal mampu mengefisiensikan waktu layanan.
Dengan begitu, pihaknya akan bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dalam meningkatkan pemahaman literasi digital kepada masyarakat, khususnya dalam pemanfaatan layanan Aplikasi Mobile JKN.
“Implementasi antrean online pada Aplikasi Mobile JKN di RS Carolus telah berjalan dengan baik hingga saat ini, memberikan dampak positif baik terhadap peserta yang akan berobat maupun RS Carolus sendiri. Kami akan terus melakukan upaya-upaya optimalisasi pemanfaatan Aplikasi Mobile JKN kepada seluruh lapisan masyarakat. Seperti hadirnya Pojok Mobile JKN serta Duta Mobile JKN yang ditujukan untuk membantu peserta JKN yang belum menggunakan Mobile JKN,” tambah Marsha.
Selain itu Marsha juga menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan ke RS Carolus.
Karena kunjungan tersebut menjadi motivasi tambahan tim RS Carolus untuk semakin meningkatkan layanan transformasi digital kepada peserta dan senantiasa mendukung pelaksanaan Program JKN.