JAKARTA – Menyambangi BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Pusat, relawan koordinator Jamkeswatch DKI Jakarta melakukan audiensi untuk membahas dan berdiskusi terkait pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Menyambut baik audiensi ini Herman Dinata Mihardja selaku Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Pusat menjadikan kegiatan ini sebagai bagian dari evaluasi untuk menjadikan pelaksanaan Program JKN terus lebih baik kedepannya.
“Berada di tengah masyarakat, tentunya mereka (relawan Jamkeswatch) telah mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap pelaksanaan Program JKN. Mendampingi dan membantu masyarakat tanpa pamrih, menjadi suatu hal yang harus diapresiasi, terlebih mereka berupaya untuk menindaklanjuti apabila terdapat persoalan-persoalan dan kendala yang terjadi di lapangan, baik terkait pelayanan kepesertaan dan pelayanan kesehatan yang tidak sesuai dengan aturan,” ujar Herman melalui keterangan pers, Kamis (15/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, Herman menyampaikan bahwa BPJS Kesehatan selalu terbuka terhadap segala masukan dan aspirasi yang ingin disampaikan dalam penyelenggaraan Program JKN.
Karena keberlangsungan program ini dapat terwujud dengan adanya partisipasi dari semua pihak. Dirinya pun berharap agar informasi yang telah disampaikan pada audiensi kali ini dapat disampaikan kembali kepada masyarakat. Sehingga pemahaman masyarakat terhadap Program JKN semakin meningkat.
Sejalan dengan hal tersebut, Ilham Badillah selaku perwakilan relawan Jamkeswatch yang hadir akan berkomitmen untuk turut serta mensukseskan Program JKN.
Dirinya bersama tim yang lain akan senantiasa mengawasi dan memonitoring pelaksanaan program ini agar sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Kami dari Jamkeswatch berterima kasih atas respon positif BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Pusat yang telah menerima kunjungan kami kali ini. Kami siap untuk mengawal penyelenggaraan Program JKN, Koordinasi dan kerjasama akan terus kami jaga, terutama dalam pelayanan kesehatan yang terkadang masih terdapat kendala saat dilapangan sehingga menghambat masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan,” tambah Ilham.