Menkes: Alasan Negara di Eropa Sudah Relaksasi Karena Tak Takut Kena COVID

- Jurnalis

Rabu, 23 Maret 2022 - 17:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menkes Sebut Alasan Negara di Eropa Sudah Relaksasi Karena Tak Takut Kena COVID (Foto:Istimewa)

Menkes Sebut Alasan Negara di Eropa Sudah Relaksasi Karena Tak Takut Kena COVID (Foto:Istimewa)

JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan alasan negara di Eropa sudah melakukan relaksasi terhadap COVID-19. Budi menyebutkan masyarakat di negara Eropa sudah tidak takut menghadapi COVID-19.

Budi menyampaikan transisi dari masa pandemi ke masa endemi tidak hanya karena faktor kesehatan, tetapi banyak faktor lainnya. Dia juga menyebutkan tekanan politik dan sosial masyarakat di negara Eropa tinggi. Hal itu yang menyebabkan saat ini negara di Eropa sudah melakukan relaksasi.

“Kenapa Eropa sudah relaksasi? Ini saya ingin sampaikan bahwa transisi dari pandemi ke endemi itu tidak 100 persen faktor kesehatan. Itu banyak faktor sosial, politik, ekonomi, budaya juga. Kenapa kita lihat Eropa sudah cukup melonggarkan?” kata Budi saat pemaparan dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (23/3/2022).

“Karena tekanan politik masyarakatnya tinggi, karena tekanan sosial masyarakatnya tinggi terhadap pemerintah dan parlemennya mereka yang notabene adalah dipilih oleh rakyat,” sambungnya.

Menurut Budi, orang Eropa sudah tidak takut terkena COVID-19. Berbeda dengan orang Asia, yang lebih takut terhadap COVID-19.

“Kita bisa lihat dari survei yang dilakukan di sini adalah bahwa orang Eropa itu sudah capek, sudah tidak takut kena COVID-19 dibandingkan yang lainnya. Orang Asia masih lebih takut terhadap COVID, takut terkena dan takut wafat,” jelas Budi.

“Sehingga akibatnya apa? Pressure untuk negara-negara Eropa di mana masyarakatnya sudah tidak takut menghadapi COVID itu membuat pemerintahnya akhirnya mengambil keputusan politis, bukan keputusan kesehatan, tapi keputusan yang pertimbangan sosial politisnya tinggi karena melihat bahwa masyarakatnya juga sudah tidak terlalu khawatir kena COVID,” tuturnya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Negara yang melonggarkan restriksi, kata Budi, antara lain Inggris, Swedia, Norwegia, Denmark, dan Spanyol. Budi mengatakan tekanan politik dari negara tersebut tinggi sehingga melonggarkan protokol kesehatan.

“Ini ada beberapa negara yang melonggarkan restriksi, seperti Inggris, Swedia, Norway, Denmark, Spanyol. Nanti saya bisa tunjukkan bahwa angkanya mereka masih tinggi, cuma tekanan politiknya sudah besar sekali, sehingga akhirnya melonggarkan protokol kesehatan, dan ini adalah satu realitas yang kita hadapi bahwa transisi dari pandemi endemi tidak murni dari sektor kesehatan, tapi ada pertimbangan-pertimbangan sosial-politik,” ujarnya.

Berita Terkait

Manfaat Buah Belimbing bagi Kesehatan, Tak Hanya Menyegarkan
PWI Pokja Jaksel dan Kominfotik Gelar Diskusi Eliminasi Tuberkulosis 2030
Klarifikasi Kepala Puskesmas Gunung Kaler Terkait Isu Krisis Air Bersih
Kemenkes Tegaskan Komitmen Tangani COVID di 2025. Vaksinasi Booster dan Surveilans Terus Diperkuat
Camat Kemiri Bersama KSB Madani Kunjungi Anak Penderita Tumor di Desa Klebet
Nasabah Wajib Bayar 10% Biaya Berobat, Ini Penjelasan OJK Terkait Aturan Baru Asuransi
Gubernur Banten Andra Soni Resmikan Rumah Singgah Masyarakat Banten Di Jakarta
Aroma Korupsi di Proyek Rehabilitasi Puskesmas Sidoko, CV Hanyteck Jaya Makmur Bungkam
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 16:51 WIB

Manfaat Buah Belimbing bagi Kesehatan, Tak Hanya Menyegarkan

Selasa, 17 Juni 2025 - 17:03 WIB

PWI Pokja Jaksel dan Kominfotik Gelar Diskusi Eliminasi Tuberkulosis 2030

Jumat, 13 Juni 2025 - 11:04 WIB

Klarifikasi Kepala Puskesmas Gunung Kaler Terkait Isu Krisis Air Bersih

Rabu, 11 Juni 2025 - 12:23 WIB

Kemenkes Tegaskan Komitmen Tangani COVID di 2025. Vaksinasi Booster dan Surveilans Terus Diperkuat

Rabu, 11 Juni 2025 - 08:26 WIB

Camat Kemiri Bersama KSB Madani Kunjungi Anak Penderita Tumor di Desa Klebet

Berita Terbaru

Indeks utama seperti FTSE 100 di London tercatat turun lebih dari 1,8 persen (Foto: Istimewa)

Ekonomi & Bisnis

London, Frankfurt, dan Paris Tertekan Akibat Sentimen Global Negatif

Rabu, 18 Jun 2025 - 18:22 WIB