“Karena pada saat penyaluran bansos itu, kami Pemdes Kedung juga mengadakan kegiatan vaksin bagi warga yang belum di vaksin,” jelas Sekdes.
Sementara itu, Sami (40) salah satu warga penerima KPM yang menyebarkan vide saat dikonfirmasi dalam klarifikasi tersebut mengatakan, bahwa dalam penyaluran Bansos sembako itu, benar menerima bantuan uang tunai senilai Rp600 ribu.
Iklan
“Tidak ada pengancaman atau pemaksaan yang dilakukan pihak Pemdes kepada KPM untuk belanja sembako itu. Karena, saya sendiri juga tidak belanja sembako yang ada di kantor desa sama sekali pada waktu penyaluran Bansos itu,” kata Sami selaku KPM pada semua yang hadir.
Sami juga mengaku video rekaman yang beredar itu adalah hasil rekaman yang di lakukannya dan menguploadnya di status WA nya.
“Saya meminta maaf kepada Pemdes Kedung dan yang lainya atas semua itu, video itu saya menguploadnya di status WA. Tapi, pada saat itu juga, video yang saya upload itu langsung saya hapus juga,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kedung H. Saadullah mengatakan, dirinya berpesan kepada semua masyarakat, khususnya masyarakat Desa Kedung, agar hati-hati dan bijak dalam menggunakan sosial media.
“Jangan melakukan penyebaran informasi atau video apapun di sosial media yang belum tentu kebenarannya, apalagi sampai memberikan informasi yang hoax. Karena dampaknya sangat merugikan bagi orang lain yang ada di video tersebut,” ujar Kades.
Sekedar untuk di ketahui, dalam kunjungan itu di hadiri Camat Gunung Kaler dengan didampingi Sekcam beserta jajarannya, dan sejumlah media dan LSM, sehingga semuanya berjalan lancar.
Tinggalkan Balasan