Trend Sepeda Lipat, Musiman atau Seterusnya?

- Jurnalis

Minggu, 21 Juni 2020 - 19:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SATU bulan terakhir, sepeda tiga lipatan (three folding) booming di negeri ini. Nilai penjualannya meningkat drastis. Kendati tak ada angka pastinya, semua penjual sepeda kompak, bulan ini, bulannya sepeda lipat.

Sebagian orang bilang, trend ini efek dari PSBB. Masyarakat memilih bersepeda untuk jarak dekat agar aman. Tapi ada juga yang ngomong semua gara-gara kehadiran brompton. Sepeda ringkas dan ‘kuntet’ asal United Kingdom jadi magnet penggemar sepeda tanah air. Mereka yang berkantong tebal, rame-rame membelinya, sekedar untuk rekreasi dan mencari sehat sekaligus mendongkrak status sosial.

Apakah ada korelasinya atau tidak, trend ini kemudian ditangkap produsen sepeda lokal buat ikutan meramaikan pasar. Mereka memanfaatkan ceruk binis yang kosong dengan membuat sepeda sejenis. Maka lahirlah United Trifold. Sepeda yang pabriknya ada di Citerup, Bogor, Jawa Barat ini laku bak kacang goreng. Sebanyak apa pun diproduksi ludes diburu pembeli. Awal pemunculannya, bahkan orang rela indent untuk dapat memilikinya.

Sukses united menjual trifold membuat rivalnya, Element–juga produsen lokal–tak mau ketinggalan. Pabrik asal Kendal Jawa Tengah ini memproduksi Pikes yang lagi-lagi juga laku keras. Saking agresifnya Element bahkan membanjiri pasar dengan berbagai seri produknya, padahal sudah ada juga 3 Sixty asal Korea Selatan tapi besar di China yang juga hadir di pasar dalam negeri

Kecenderungan ini jujur saja membuat saya bahagia tapi sekaligus juga bertanya-tanya. Apakah ini sekedar trend atau memang ada perubahan cara pandang masyarakat dalam bertransportasi. Kita ketahui, sekarang ini lalu lintas di kota-kota besar π™˜π™§π™€π™¬π™™π™šπ™–π™™ luar biasa. Kemacetan terjadi hampir di semua ruas jalan. Apakah itu yang membuat orang beralih dari mobil ke sepeda, rasanya perlu penelitian. Dan, butuh waktu pula guna menelitinya. Kita lihat saja nanti

Saya jadi teringat wabah anturium, ikan lohan dan batu akik. Kala itu antusiasme masyarakat juga luar biasa. Meski harganya di luar nalar, tetap laku. Namun sejalan berjalannya waktu, kejayaan komoditas ‘aneh’ itu kini surut dan redup. Hanya beberapa orang saja yang bertahan karena memang mereka hobies sejati.

Sepeda memang tak bisa aple to aple kita samakan dengan akik, anturium dan ikan lohan. Penjelasannya simpel. Akik, lohan dan antirum hanya mampu memanjakan mata dan hati, sementara sepeda beda. Sementara kendaraan tanpa asap ini mampu membuat bahagia sekaligus juga sehat. Kata sehat inilah kunci utama yang membedakan.

Jadi tak perlu khawatir, saya percaya karena menyehatkan hobi bersepeda sepertinya akan lama, bahkan sangat mungkin seterusnya.

Siapa sih yang nggak mau sehat ?β– 

Profil Penulis:
Eko Guruh (Egu)Β adalah mantan jurnalis senior dan sekarang pegawai ASN di Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Barat.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berita Terkait

Bidpropam Polda Banten Tinjau SPKT dan Satpas Polresta Tangerang, Pastikan Pelayanan Prima untuk Masyarakat
Babinsa Serda Engkus Tampil di Garis Depan Edukasi Gizi & Cegah Stunting
Pabrik GAC Resmi Beroperasi, Klaim Mampu Produksi Tiga Unit Mobil Per Jam
Antara Kenyataan dan Ketidakberdayaan, Kampung Bahari Jadi Primadona
Honda HR-V Hybrid Resmi Rilis di Indonesia, Dibanderol Rp 449 Juta
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia Tenggelam di Sawah Bekas Galian di Kresek, Kabupaten Tangerang
Resmi Diluncurkan, Begini Spesifikasi Lengkap All New Honda Accord RS Hybrid
Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq: UU Kehutanan Tegaskan Larangan Tambang di Hutan Lindung

Berita Terkait

Jumat, 13 Juni 2025 - 09:07 WIB

Bidpropam Polda Banten Tinjau SPKT dan Satpas Polresta Tangerang, Pastikan Pelayanan Prima untuk Masyarakat

Rabu, 11 Juni 2025 - 15:57 WIB

Babinsa Serda Engkus Tampil di Garis Depan Edukasi Gizi & Cegah Stunting

Rabu, 11 Juni 2025 - 12:30 WIB

Pabrik GAC Resmi Beroperasi, Klaim Mampu Produksi Tiga Unit Mobil Per Jam

Selasa, 10 Juni 2025 - 15:54 WIB

Antara Kenyataan dan Ketidakberdayaan, Kampung Bahari Jadi Primadona

Selasa, 10 Juni 2025 - 15:40 WIB

Honda HR-V Hybrid Resmi Rilis di Indonesia, Dibanderol Rp 449 Juta

Berita Terbaru

 batu caves,salah satu tempat destinasi wisata di Malaysia (foto:ifakta/Jo)

Internasional

Batu Caves, Ikon Wisata dan Spiritualitas di Jantung Malaysia

Senin, 16 Jun 2025 - 12:57 WIB