Kapolres AKBP Handono Subiakto dan Wabup Nganjuk Marhen Djumadi dan pengurus IPSI Nganjuk (Poto:Mayang/ifakta)
ifakta.co, Nganjuk – Berlatar belakang semakin meningkatnya eskalasi data kejadian perkara akibat gesekan antar perguruan di Kabupaten Nganjuk dari tahun 2017 hingga awal 2020, Kapolres Nganjuk AKBP Handono Subiakto terinspirasi mengadakan silaturahmi antar perguruan silat di wilayah hukumnya pada Rabu 15 Januari 2020.
Kegiatan itu bertujuan untuk menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif agar terbentuk “Nganjuk Guyup Rukun Nyawiji” sesuai slogan Polres Nganjuk dan Pemerintah Kabupaten Nganjuk.
Hadir dalam acara itu wakil bupati, perwakilan DPRD, ketua Kajari, PJU Polres Nganjuk, Forkopimcam, dan ketua serta pengurus 13 perguruan pencak silat Nganjuk yang tergabung dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
Kapolres Nganjuk AKBP Handono Subiakto mengatakan kegiatan itu sebagai wadah bagi anggota IPSI untuk berdialog.
“Intinya kegiatan ini sebagai jembatan bagi semua anggota IPSI untuk sepakat dan berkomitment menjaga situasi Kamtibmas di Kabupaten Nganjuk dan mengadakan kegiatan bersama sehingga bersinergi agar kedepan tak ada lagi gesekan antar perguruan dan ketika ada yang berprestasi justru mendorong ke arah yang lebih bagus,” kata Kapolres.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Handono juga menambahkan jika dalam waktu dekat akan mengurus legalitas dan keabsahan dari kepengurusan yang sudah terbentuk pada forum tersebut sehingga langsung bisa berfungsi dan berkontribusi sesuai tujuan dan kesepakatan bersama.
Sementara itu Wakil Bupati Marhen Djumadi mengatakan hari ini adalah momentum di mana perguruan silat di Nganjuk bisa Nyawiji (bersatu) dalam menyatukan langkah dan visi tanpa memandang perbedaan.
“Saya mendoktrin kepada para pesilat agar tidak mempunyai sifat militansi terhadap organisasinya sendiri tetapi hendaknya sikap militansi itu terbentuk pada perguruan silatnya, Nganjuknya, negaranya sehingga doktrin yang bersifat universal akan menumbuhkan kesadaran yaitu menghormati, toleransi dan menghargai,” papar Wabup Marhen.
Pada pertemuan itu juga telah terbentuk “Forum Persatuan Pencak Silat Nganjuk” yang terdiri dari 13 anggota perguruan diantaranya; PSH Teratai, PSH Winongo, PSNU Pagar Nusa, IKSPI Kera Sakti, ASAD, Inti Sari Ilmu, Porsegal, Tapak Suci, Bintang Surya, Tunas Putih, Pandan Alas dan Perisai Diri.
“Dengan ditanda tanganinya nota kesepakatan 13 perguruan silat Nganjuk diharapkan menjadi sarana branding dan promotion pada masyarakat sehingga imej negative uang selama ini menghantui masyarakat berubah menjadi kekuatan yang memberi kenyamanan dan kebersamaan sehingga Nganjuk bisa Nyawiji Guyup Rukun,” pungkas Wabup. (may/hen)