Proyek pembangunan proyek Taman Maju Bersama Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat
iFAKTA.CO, JAKARTA – Pembangunan proyek Taman Maju Bersama (TMB) milik Pemprov DKI Jakarta yang terletak di Jl. Irigasi RT 008 RW 01, Kelurahan Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat melebihi target kontrak kerja yang ditetapkan pemerintah yakni 90 hari kalender.
Pantauan iFAKTA.CO, dari papan proyek yang terpasang di bedeng menyebutkan, pekerjaan proyek TMB dikerjakan oleh PT. Zoe Pesona Abadi (ZPA) dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) : 5283/-076.34 tanggal 02 Agustus 2019, selama 90 hari kalender, artinya berakhir pada 30 Oktober 2019.
Keterlambatan satu bulan itu menurut Kepala Sudin Kehutanan dan Pertamanan Jakarta Barat Firdus Rasyid disebabkan oleh rumah liar dan kelompok organisasi masyarakat (ormas) yang ada dilokasi proyek.
“Iya, kan waktu itu, mau mulai dulu sempat ditolak ormas sehingga terlambat mulai pelaksanan pekerjaannya,” ujar Firdaus lewat pesan whatsapps, beberapa hari lalu.
Selain itu kata Firdaus ada negoisasi relokasi rumah-rumah warga yang alot memakan waktu sampai tiga minggu dan lain-lain.
“Saya gak apal satu-satunnya,” imbuhnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi salah satu ormas yang berjaga dilokasi tersebut Hasan membantah pernyataan Kasudin Kehutanan dan Pertamanan Firdaus Rasyid.
Hasan mengatakan, keterlambatan kontrak kerja TMB Pegadungan yang dilakukan oleh PT. ZPA bukan disebabkan oleh ormas melainkan para pekerja proyek (tukang bangunan) yang pulang kampung hampir selama tiga minggu diawal proyek berjalan.
“Itu tukangnya pada pulang kampung, karena kabarnya gak cocok sama Saragih (mandor lapangan PT. ZPA-red). Jadi selama tiga minggu gak ada pengerjaan proyek,” katanya ditemui wartawan dilokasi proyek, Kamis 13 Novemver 2019 sore.
Hasan menjelaskan, keberadaan ormas BPKB Banten dilokasi adalah untuk menjaga tanah milik perumahan Puri Gardenia yang letaknya persis disebelah TMB.
“Kalau saya bekerja dengan PT (Puri Gardenia) untuk menjaga lahan tanahnya,” tambahnya sambil menunjuk perbatasan patok warna kuning disebalah tembok TMB.
Hal senada juga dikatakan sumber yang tidak mau disebutkan namanya. Sumber ini menjelaskan keterlambatan pengerjaan proyek disebabkan karena pekerja (tukang bangunan) pulang kampung.
“Mereka (tukang) pulang kampung karena ada masalah dengan Saragih,” tegasnya.
Sumber juga mengatakan, tidak ada rumah liar dilokasi proyek. Menurut dia yang ada hanya kandang kambing.
“Gak ada rumah liar, yang ada kandang kambing milik satu orang warga sekitar. Itupun gak ada perlawanan, mereka nurut membongkar kandangnya,” pungkasnya. (ham)