Menteri Industri Berikan Perhatian Khusus Terhadap Industri Manufaktur

- Jurnalis

Selasa, 5 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

iFakta.co, Jakarta – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang memberikan perhatian khusus kepada Industri manufaktur. Menurutnya, sektor penghasil produk  pengolahan nonmigas ini, layak mendapat bantuan  memperluas akses pasar ekspor.Industri manufaktur selama ini telah menjadi andalan dalam pencapaian nilai ekspor nasional.

“Contohya kita perluas pasar ekspor ke negara-negara potensial seperti di Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin 4 November 2019.

Menperin Agus menyatakan, produk-produk manufaktur konsisten memberikan kontribusi terbesar tehadap nilai pengapalan Indonesia.

“Artinya, produk kita sudah memenuhi standar sehingga mampu kompetitif di kancah internasional,” ujarnya.

Ia menambahkan, sepanjang Januari-September 2019, nilai pengapalan produk sektor manufaktur menembus hingga USD93,7 miliar atau menyumbang 75,51 persen terhadap total ekspor nasional yang mencapai USD124,1 miliar. Artinya, peran hilirisasi industri dalam meningkatkan nilai tambah juga berjalan.

Agus menyebutkan, sejumlah sektor manufaktur di Tanah Air sedang digenjot produktivitasnya agar dapat memenuhi pasar ekspor. Hal ini seiring dengan adanya peningkatan investasi di dalam negeri. Tak terkecuali pula didorong bagi sektor yang memiliki kapasitas berlebih di pasar domestik.

“Contohnya, industri otomotif, makanan dan minuman, serta aneka industri yang mempunyai peluang untuk ditingkatkan ekspornya,” tegas Agus. Menurutnya, tekanan terhadap industri manufaktur nasional karena kondisi ekonomi global yang tengah menurun.

“Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian bersama Kementerian Perdagangan akan senantiasa berusaha keras untuk membuka dan memperdalam pasar ekspor,” paparnya.

Salah satu potensi untuk memperluas jaringan pasar ekspor produk manufaktur nasional, yakni adanya momentum Indonesia menjadi negara mitra resmi pada Hannover Messe 2020, yang merupakan ajang pameran teknologi manufaktur terbesar dunia.

“Selain memacu ekspor, Hannover Messe 2020 juga memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu tujuan utama investasi dan mendorong kerja sama di sektor industri,” imbuhnya.

Agus menambahkan, pihaknya pun fokus untuk memperdalam struktur manufaktur di dalam negeri sekaligus memperkuat rantai nilai bahan baku dan bahan penolong. Misalnya di industri petrokimia, dengan upaya revitalisasi TubanPetro dan perluasan usaha PT Chandra Asri Petrochemical.

Sedangkan, di industri logam dasar, sedang diupayakan untuk merevitalisasi PT Krakatau Steel dan mengoptimalkan pengoperasian di Kawasan Industri Morowali. Sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0, pemerintah memprioritaskan pengembangan lima sektor manufaktur yang dinilai mampu memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Kelima sektor tersebut, yaitu industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, serta elektronika.

“Tidak hanya menyasar kepada sektor skala besar saja, kami juga tetap memprioritaskan pada pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) yang juga menunjukkan geliat yang baik untuk berperan meningkatkan pertumbuhan sektor industri manufaktur,” terangnya.

Untuk jangka menengah dan panjang, Agus mengatakan, Kemenperin juga terus memacu pembangunan kawasan industri di berbagai daerah di Indonesia yang terkait dengan upaya menjaga ketersediaan bahan baku dan sektor strategis.

“Kami pun fokus terhadap pengembangan kawasan industri di luar Pulau Jawa guna mewujudkan visi Indonesia sentris,” tandasnya.

Kemenperin menargetkan sebanyak 18 kawasan industri di luar Jawa sudah dapat beroperasi hingga akhir tahun 2019. Ke-18 kawasan industri tersebut berpotensi akan menarik investasi sebesar Rp250 triliun dan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 900 ribu orang.

Ke-18 kawasan industri luar Jawa itu, berlokasi di Lhoukseumawe, Ladong, Medan, Tanjung Buton, Landak, Maloy, Tanah Kuning, dan Bitung. Selanjutnya di Kuala Tanjung, Kemingking, Tanjung Api-api, Gandus, Tanjung Jabung, Tanggamus, Batulicin, Jorong, Buli, dan Teluk Bintuni. (jpp/eris)

Berita Terkait

Wakapolda Metro Jaya Pimpin Penutupan Pendidikan dan Pelantikan Bintara Polri Gelombang II TA 2024
Menpar Sampaikan Kesiapan Sektor Pariwisata Hadapi Libur Nataru
Menekraf ke Merauke Perkuat Ekosistem Musik dan Seni Pertunjukan
Menteri LH Gandeng Kepala Daerah Se-Indonesia dan Seluruh Pemangku Kepentingan Untuk Tuntaskan Masalah Sampah Indonesia.
Menhut Mengawali Program Reintroduksi Banteng Jawa (Bos javanicus) di Cagar Alam Pananjung Pangandaran
Banjir Rob Kembali Genangi Jakarta Utara Sejumlah Lokasi Terendam
Kapolsek Bantar Gebang Pimpin Rakor 3 Pilar dan Pengurus Gereja, Pastikan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Aman dan Kondusif
Operasi Pekat Maung 2024: Polresta Tangerang dan Polsek Jajaran Serentak Bergerak Antisipasi Peredaran Miras

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 14:18 WIB

Wakapolda Metro Jaya Pimpin Penutupan Pendidikan dan Pelantikan Bintara Polri Gelombang II TA 2024

Selasa, 17 Desember 2024 - 17:35 WIB

Menpar Sampaikan Kesiapan Sektor Pariwisata Hadapi Libur Nataru

Selasa, 17 Desember 2024 - 17:28 WIB

Menekraf ke Merauke Perkuat Ekosistem Musik dan Seni Pertunjukan

Senin, 16 Desember 2024 - 17:46 WIB

Menteri LH Gandeng Kepala Daerah Se-Indonesia dan Seluruh Pemangku Kepentingan Untuk Tuntaskan Masalah Sampah Indonesia.

Senin, 16 Desember 2024 - 17:39 WIB

Menhut Mengawali Program Reintroduksi Banteng Jawa (Bos javanicus) di Cagar Alam Pananjung Pangandaran

Berita Terbaru

Putusan kasasi PT Sri Rejeki Isman yang emiten berkode SRIL atau Sritex ditolak Mahkamah Agung. (Foto: Dok.Sritex)

Ekonomi & Bisnis

MA Tolak Permohonan Kasasi, Sritex Tetap Pailit

Minggu, 22 Des 2024 - 08:54 WIB