“Mau tidak mau saya harus mengambil ilmu dari kak Badar. Selain itu saya juga belajar secara autodidak dari nonton wayang, membaca buku-buku pewayangan dan sejarah dan juga mempelajari banyak hal dari internet,” katanya.
Berbagai Piala dan kejuaraan berhasil dimenangkan Akbar, diantaranya kelas 4 SD ia berhasil menjuarai Festival Dalang Bocah tingkat provinsi sebagai 5 besar penyaji terbaik.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Seabrek Prestasi
Berbagai prestasi pernah ia sabet seperti pada kelas 5 Sekolah Dasar (SD) ia masuk 10 besar pada Festival Dalang Bocah tingkat Nasional. Ketika SMP kelas 2, Akbar sebagai juara 2 siswa berprestasi di bidang seni tingkat Provinsi Jawa Timur.
Tak hanya puas di situ Akbar kembali menguji bakatnya dengan mengikuti Festival Dalang Remaja tingkat Provinsi Jawa Timur.
Di festival ini kembali ia memboyong piala terbaik. Dengan seabrek prestasi yang ia larih, ketika kelas 2 SMA oleh Dinas Pariwisata, Pemuda Olahraga dan Kebudayaan (Disparporabud) Nganjuk, Ki Akbar di nobatkan sebagai Duta Wisata Kangmas Persahabatan Nganjuk kala itu.
Pemuda tampan kelahiran 8 Oktober tahun 2000 yang merupakan putra dari pasangan Abdullah Mubarok Choli dan Fitri Kusuma Wardani itu telah mendapatkan banyak job di seluruh kota- kota di Jawa Timur, terutama di bumi Anjuk Ladang. Bahkan ia pernah diundang show di luar Jawa tepatnya di Bontang Kalimantan Timur.
Dengan giat ia berlatih mengasah skil dalam memainkan wayang kulit yang diiringi oleh grup Karawitan Astrabrata miliknya yang beranggotakan para pelajar SMP, SMA dan Mahasiswa.
Ki Akbar sengaja merekrut teman- temannya yang berbakat untuk bergabung dalam musik penggrawit karena ia sejak SMA berniat untuk menggugah generasi Milenial agar mencintai dan melestarikan budaya Jawa. Hal ini yang menjadi daya tarik para penonton karena menyaksikan anak-anak muda berbakat seni dalam satu paket pagelaran seni wayang kulit.
Visi dan Misi Ki Akbar
Akbar Syah Alam mempunyai visi dan misi agar seni pewayangan dapat lebih di kenal di kalangan anak muda dan tak hanya menjadi tontonan orang tua saja. Karna menurutnya pagelaran wayang kulit merupakan sarana yang tepat untuk memberikan informasi yang baik dan luhur sebab di dalamnya sarat akan pesan moral yang baik.
Peraih Juara Penyaji terbaik dalam ajang Festifal Dalang Remaja Nasional itu juga berpesan pada semua pemuda di Indonesia untuk melestarikan budaya Jawa.
“Cintai budaya Jawa khususnya wayang kulit yang telah di akui dunia lewat UNESCO sebagai karya agung budaya dunia dan kita harusnya merasa bangga terhadap warisan budaya asli milik bangsa Indonesia dengan pengakuan dunia itu,” pungkasnya menutup perbincangan.
Penulis : Mayangsari
Halaman : 1 2