iFAKTA.CO, NGANJUK – Pasca pembagian 200 lembar sertifikat program PTSL beberapa hari lalu dan sebagai bentuk apresiasi, Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat menyambangi Kepala Desa Kepel Kecamatan Ngetos Sundari. Pada kesempatan itu juga, Bupati mendatangi Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Mawar yang ada didesa tersebut, pada 16 September 2019 lalu.
Seperti diketahui, Bumdes milik desa Kepel sendiri melakukan pengembangan dengan basis peternakan. Berbeda dengan desa – desa lain yang menggunakan dana untuk mengerjakan proyek atau membentuk koperasi simpan pinjam.
“Saya sangat apresiatif pada Bumdes Desa Kepel dan saya sarankan pada Kepala Desa untuk melihat setiap peluang yang ada,”ungkap Bupati Nganjuk yang akrab dipanggil Mas Novi, 16 September 2019.
Menurut Mas Novi, penggemukan kambing pakan kering ini mempunyai prospek yang baik. Mengingat saat ini sedang musim kemarau sehingga Bumdes tidak melulu monoton terpacu pada satu bidang tertentu saja.
Mas Novi juga sangat merespon kondisi peternakan kambing pakan kering ini. Ia juga memberikan masukan dan arahan untuk keberhasilan Bumdes ini.
“Walaupun kegiatan awalnya seperti ini, tapi jika dikelola secara profesional seperti arahan saya tadi, ada evaluasi pengawasan dan administrasi yang baik pasti bisa berkembang,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, dari pemerintah akan memantau sejauh mana perkembangannya. Kedepan ia berharap peternakan ini bisa dikembangkan dimasyarakat dengan sistem inti dan plasma.
Mas Novi menerangkan, yang dimaksud dari inti dan plasma yaitu masyarakat akan diberi bantuan kambing dan dipilih yang punya niatan serius untuk bekerja dengan maksimal. Hasil panennya akan di setorkan lalu akan dibeli oleh Bumdes, lalu hasilnya akan dibagi Bumdes dan pengelola.
“Pemerintah Daerah Nganjuk berjanji akan memberikan bantuan baik berupa modal maupun penyuluhan dan arahan untuk mendukung Bumdes berbasis peternakan kambing ini. Karena mengingat permintaan daging kambing di kabupaten Nganjuk tergolong tinggi,”pungkas Bupati.
Sementara itu, pengelola penggemukan Sundari menyampaikan, jumlah kambing yang ada sekarang sebanyak 50 ekor dengan usia rata- rata 3 minggu. Kambing-kambing ini bisa di panen setelah usianya mencapai 100 hari.
“Ketika datang kambing ini rata-rata seberat 10-12 kg.Dalam kurun waktu 100 hari kami dikejar target per ekor harus ada kenaikan berat mencapai 30-40 kg baru bisa kami panen,”jelasnya kepada Bupati.
Pengelola lain Samsul menjelaskan, ada beberapa faktor dipilihnya kambing pakan kering sebagai obyek kegiatan Bumdes.
“Beberapa penyebab kami memilih beternak kambing pakan kering adalah karena pemeliharaanya lebih efisien. Faktor cuaca sukar mencari pakan hijau. Hanya cukup memberi pakan berupa ramuan komplit vit yang sudah teruji bisa lebih cepat dalam penggemukan kambing,”kata Samsul. (may/hd)