Kapolres Lumajang Berikan Kuliah Umum Kepada 500 Mahasiswa UT

- Jurnalis

Kamis, 12 September 2019 - 18:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LUMAJANG – Dalam rangka peningkatan wawasan kebhinekaan, Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban memberikan kuliah umum kepada 500 mahasiswa Universitas Terbuka, bertempat di Gedung KWT Wonerojo Kedungjajang, Selasa 10 September 2019.

Kapolres menceritakan tentang hebatnya Indonesia memiliki semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”. Sebuah semboyan yang menyatukan bangsa Indonesia walaupun memiliki 1340 suku, 742 bahasa, 4 ras dan juga agama yang berbeda-beda.

Dalam pembekalannya Kapolres juga menyinggung Uni Soviet, sebuah negara dengan kekuatan ekonomi, politik dan militer yang luar biasa. Bahkan dulunya pernah menjadi salah satu pemegang hegemoni dunia bersama Amerika Serikat. Namun negara super power tersebut saat ini hanyalah tinggal kenangan, karena negara tersebut pecah menjadi 15 negara-negara kecil.

Kapolres kemudian menanyakan kepada para siswa, “Apakah Indonesia akan pecah menjadi beberapa negara atau tidak ?” .Jawabanpun beraneka ragam.

Fansilia Eka Putri, salah satu mahasiswi menjawab: “Negara kita akan pecah kalau masyarakatnya masih seperti saat ini. yang suka mabuk-mabukan dan menggunakan narkoba,” jawab Putri

Mahasiswa lain Redo Daniarsah menjawab: “Negara kita akan tetap utuh karena ada Bhinneka Tuggal Ika. Jadi walau beda beda agama, suku maupun ras, Indonesia akan tetap utuh,”jawab Redo.

Menjawab pertanyaan yang dilemparkan Arshal pun menjelaskan, bahwa ada dua faktor penyebab pecahnya sebuah negara yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal tentang membangun kelas menengah. Bila negara didominasi kelas menengah, masyarakatnya akan lebih dewasa dalam memahami demokrasi. sedangkan negara yg didominasi kelas bawah akan sangat rentan untuk munculnya konflik.

“Pecahnya sebuah negara biasanya diawali oleh konflik-konflik kecil yang kemudian berkembang menjadi besar,”ungkapnya.

Kapolres melanjutkan, dari faktor eksternal yaitu berkaitan dengan hubungan antar negara. Dunia saat ini dikuasai oleh kekuasaan barat yg disebut monopolar. Sehingga bisa memaksakan paham-pahamnya di gunakan oleh negara lain dengan standar negara pemegang hegemoni dunia tersebut.

“Seperti standar demokrasi, maupun infiltrasi melalui budaya,”imbuhnya.

Saat Kapolres menanyakan tentang Gundala Putera Petir, tidak ada satupun siswa yang tahu. Tapi saat menanyakan Batman, semua siswa angkat tangan tanda mengetahui. Ini artinya kata Kapolres, linfiltrasi budaya barat sangat deras masuk ke Indonesia. Padahal Indonesia juga punya super hero dengan nilai-nilai yang lebih mengindonesia

“Sengaja saya menanyakan pertanyaan yang sensistif kepada generasi muda kita ini, supaya mereka mulai berpikir tentang situasi yang kita hadapi saat ini,”kata alumnus S3 Unpad Bandung jurusan hukum bisnis ini menyampaikan.

Potensi-potensi konflik yang dapat berakibat kepada disintegrasi bangsa kata Arshal terjadi hanya karena perbedaan pandangan, yang kemudian menyebabkan polarisasi dalam masyarakat.

Masa-masa Pemilihan Pemilu serentak tahun 2019 sebelumnya bisa menjadi referensi, bagaimana potensi konflik yang sangat tinggi.

Hoax telah menjadi santapan sehari-hari, bahkan terjadi konflik terbuka di depan Bawaslu yang menyebabkan beberapa anak bangsa meninggal, serta adanya penyerangan kepada kantor-kantor polisi dan asrama Polisi.

“Saat ini kita mendapatkan bonus demografi, dimana banyaknya kelas menengah yang tumbuh sangat luar biasa. Kelebihan ini harus dimanfaatkan dengan baik untuk menumbuhkan middle class. Inilah jalan terbaik untuk menjaga keutuhan NKRI,” tutup putra Maksar yang juga alumnus S2 di UGM yogyakarta dan Alumnus S1 di UNS Solo. (Cahyo)

Berita Terkait

Bencana Banjir Landa Desa Gunung Megang Dalam: Ketinggian Air Capai Lebih Dari Satu Meter
Pangdam II/Sriwijaya Tinjau Taman Aspirasi Kodam II/Swj
Pangdam II/Sriwijaya Safari Ramadhan di OKI
Cetak Wartawan Masa Depan, PWI Nganjuk- PC PMII Gelar Diklat Jurnalistik dalam Rangkaian HPN 2025
Ciptakan Keamanan, Polsek Gondang Gelar Patroli Ngabuburit Jelang Berbuka
Ketua Umum Zona Merah Group Bersama Ormas MB-PKRI Pertanyakan Aset Inventaris RSUD dr. H.M. Rabain Muara Enim Senilai 10 milyar
BPBD Kota Prabumulih Bersama Warga, Lakukan Pencarian Korban Meninggal Terbawa Arus Sungai Kelekar
Ajak Siswa Kurangi Sampah Plastik, PT TeL DIstribusikan Botol Minum

Berita Terkait

Minggu, 9 Maret 2025 - 22:38 WIB

Bencana Banjir Landa Desa Gunung Megang Dalam: Ketinggian Air Capai Lebih Dari Satu Meter

Minggu, 9 Maret 2025 - 20:06 WIB

Pangdam II/Sriwijaya Tinjau Taman Aspirasi Kodam II/Swj

Minggu, 9 Maret 2025 - 17:57 WIB

Pangdam II/Sriwijaya Safari Ramadhan di OKI

Sabtu, 8 Maret 2025 - 20:12 WIB

Cetak Wartawan Masa Depan, PWI Nganjuk- PC PMII Gelar Diklat Jurnalistik dalam Rangkaian HPN 2025

Sabtu, 8 Maret 2025 - 16:45 WIB

Ciptakan Keamanan, Polsek Gondang Gelar Patroli Ngabuburit Jelang Berbuka

Berita Terbaru

Oplus_131072

Berita Daerah

Pangdam II/Sriwijaya Tinjau Taman Aspirasi Kodam II/Swj

Minggu, 9 Mar 2025 - 20:06 WIB

Oplus_131072

Berita Daerah

Pangdam II/Sriwijaya Safari Ramadhan di OKI

Minggu, 9 Mar 2025 - 17:57 WIB