JAKARTA, IFAKTA.co – Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Jakarta Barat, Hendri Antoro secara eksklusif menghadiri undangan Playable On Demand and broadcast (podcast) di gedung C Kantor Walikota Jakarta Barat, Rabu (20/12).
Kajari Hendri tiba di studio podcast sekitar pukul 09.09 WIB. Setelahnya, disambut hangat oleh Ketua PWI Pokja Walikota Jakarta Barat, Kornelius Naibaho.
“Pers sangat strategis sekali, karena didalam penegakan hukum disana ada pencegahan, ada penyampaian kepada masyarakat, sosialisasi dimana terdapat hukum yang efektif tentu itu akan bisa lebih optimal ketika hal-hal itu bisa tersampaikan melalui media pers,” ungkap Kajari Jakarta Barat, Hendri Antoro dalam Podcast yang tayang di platform channel YouTube PWI Jakarta Barat, Rabu (20/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pantauan dilokasi, podcast tersebut dipandu oleh Humas PWI Pokja Walikota Jakarta Barat, Teuku Faisal.
Keduanya tampak begitu akrab dan berbincang mengenai seputar peran pers dan penyuluhan hukum.
Hendri berharap agar wartawan memberikan berita yang efektik, yang objektif, tidak cenderung bombastis atau yang berlebihan. Yang kira-kira bisa memberikan suatu pencerdasan kepada masyarakat.
Jaksa Masuk Sekolah
Hendri mengatakan, bahwa program Jaksa Masuk Sekolah atau JMS menjadi daya tarik tersendiri bagi dunia pendidikan, karena program ini ditujukan untuk siswa SD, SMP hingga SMA.
“JMS bertujuan dalam penegakan hukum yang humanis, yang betul betul menempatkan kehadiran masyarakat, baik menghadirkan perkara tindak pidana umum, tindak pidana khusus maupun tugas dan fungsi lainnya,” ujarnya.
“Bagaimana mendidik membiasakan anak-anak sekolahan ini berkelakuan baik, dengan tujuan melakukan pembinaan sejak dini dalam meningkatkan kesadaran hukum, untuk memperkaya khasanah pengetahuan siswa terhadap hukum dan perundang-undangan serta menciptakan generasi baru taat hukum untuk tujuan kenali hukum jauhkan hukuman,” sambungnya.
Pesan Kajari di Pemilu 2024
Penutup podcast, Hendri pun berpesan kepada masyarakat khususnya warga Jakarta Barat agar ketika ada sengketa di pemilu 2024 nanti, karena merasa masing-masing mengklaim kemenangan.
“Tidak ada sesuatu yang sempurna, kita semua menyadari bahwa paslon yang didukung mempunyai satu plus dan minusnya dan menyadari hal itu, demikian juga relawan mempunyai potensi,” tegasnya.
Selain itu, Kejaksaan bersama dengan stakeholder lainnya berharap penyelenggaraan pemilu tetap damai dan tidak ada kecurangan
“Kita berharap pemilu berjalan dengan baik, cermati paslon kita dengan visi misinya,” pungkasnya.