JAKARTA – Kepala Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat KLB Pimpinan Moeldoko, Saiful Huda Ems menyebut Susilo Bambang Yudoyono (SBY) pembegal partai.
Saiful menuding SBY, AHY dan Ibas pembegal partai yang tanpa malu memguasai pucuk-pucuk pimpinan Partai Demokrat.
Mereka kata Saiful ‘menyihir’ semua peserta Kongres Partai Demokrat 2020, untuk mau memilih anaknya sebagai ketua umum.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“AD/ART Partai Demokrat disusun sendiri oleh SBY hanya dimaksudkan untuk menguntungkan dirinya dan keluarganya sendiri,” ujar Saiful melalui keterangannya kepada wartawan CNNindonesia, dikutip Jumat (7/4).
Saiful juga menuding Partai Demokrat tak lebih dari partai keluarga Cikeas.
Sementara anaknya, AHY, juga disebut telah menarik uang setoran dari para pengurus partai dan para bakal caleg mulai dari daerah hingga pusat.
“Pembegal partai, adalah orang yang memaksakan anaknya yang masih hijau, bau kencur alias bocil yang baru belajar bicara, untuk bersama adiknya memimpin Partai Demokrat,” kata dia.
Saiful mengatakan Moeldoko bukanlah pembegal partai melainkan sosok yang bermaksud baik membantu para pendiri dan pengurus partai Demokrat untuk mengambil alih kepemimpinan trah SBY.
“Pembegal partai itu bukanlah jenderal yang ‘dilamar’ oleh para pendiri dan pengurus Partai Demokrat, untuk kemudian dipilihnya menjadi Ketua Umum, serta diharapkannya dapat memperbaiki Partai Demokrat yang sudah sekarat, akibat dikuasai dan dikendalikan oleh seorang pelarian Mayor yang dijadikan pemimpin karbitan oleh orang tuanya” ujar Saiful.
Sebelumnya, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengklaim informasi terkait puluhan jenderal purnawirawan yang merasa malu dengan Moeldoko karena terus melakukan upaya membegal Partai Demokrat.
Hal itu disampaikan Herzaky merespons Moeldoko yang berupaya mengajukan proses peninjauan kembali (PK) di Mahkamah Agung (MA) terkait kepengurusan Partai Demokrat.
“Bersama kami, Partai Demokrat, bersama Ketum AHY, ada puluhan jenderal purnawirawan yang merasa malu dengan kelakuan anda yang tidak patut dicontoh. Jenderal tapi jadi begal partai,” kata Herzaky dalam keterangannya, Kamis (6/4).