JAKARTA – H. Sarmilih.SH tokoh pemuda jakarta barat sangat mengapresiasi putusan PTUN Jakarta, yang memutuskan tidak diterimanya gugatan Forkabi Tegak Lurus dibawah H. Ikhsan kepada Forkabi Satu Komando Pimpinan Drs. H. Abdul Ghoni.
“Alhamdulillah PTUN telah memutuskan membatalkan
gugatan dari Forkabi Tegak Lurus dibawah H. Ikhsan terhadap Forkabi Satu Komando pimpinan Drs. H.Abdul Ghoni. Semoga ini tidak berkelanjutan dan berlarut – larut,” kata H. Sarmilih (20/12/21).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ada dua kubu yang meng klaim Forkabi, yaitu Forkabi tegak lurus H. Iksan dan Forkabi Satu Komando Drs.H. Abdul Ghoni. Gugatan Forkabi tegak lurus tidak dikabulkan oleh PTUN pada hari senin (20/12/21). Karena berdasarkan SK Menkum Ham yang sah adalah Forkabi kubu Satu Komando.
Menurut H. Sarmilih mereka semua adalah saudara baik itu Forkabi Tegak Lurus ataupun Forkabi Satu Komando.
Kedua belah pihak mengklaim, tapi dari kaca mata saya seharusnya ada pihak – pihak yang mengalah dan tetap mau bekerja sama. Harus mau menerima putusan PTUN yang mempunyai kekuatan hukum dan inkrah.
“Saya sebagai tokoh pemuda jakarta barat mengharapkan karena semua Forkabi baik tegak lurus maupun satu komando mari kita duduk bareng menjalankan organisasi dengan khidmat. Kita adalah saudara sekandung sama-sama di organisasi yang menaungi kearifan budaya lokal,” kata Sarmilih.
H. Sarmilih menghimbau kepada teman2 Forkabi senior dan tokoh Forkabi mari kita duduk bareng menjalankan organisasi dengan khidmat. Menurutnya H. Ghoni adalah sosok pemimpin yang pembawaannya adem, bisa mengayomi dan menjaga keharmonisan antara DPC, DPD, hingga DPP. Beliau seperti orang tua yang bisa menaungi kami semua.
“Harapan saya amat besar pada para senior, para guru – guru, para pendahulu Forkabi agar bersatu padu bahu membahu membantu masyarakat yang ada di wilayahnya masing – masing demi terciptanya keamanan dan ketertiban, terutamanya kearifan budaya lokal anak betawi,” katanya pula.
Menurut H. Sarmilih SDM harus diperbaiki agar menjadi modern porfesional ter integritas dan agamais. Modern harus dilatih mengenal teknologi agar jangan gaptek harus melek teknologi. Profesional harus dilatih menjadi Profesional agar bisa mengerti jobdesk dan kewenangan masing -masing. Ter integritas bisa bekerja sama dengan pemerintahan, Polri dan TNI. Agamais dulu sebelum maghrib anak betawi itu mangaji jadi akan di giatkan pengajian – pengajian.
(Rinto)