JAKARTA – Aktivis dan Juga Ketua Umum LSM Peduli Pembangunan, Pengembangan Pemuda dan Potensi Anak Bangsa, Posma Sihite menduga peristiwa robohnya Gedung SMAN 96 Cengkareng diduga ada unsur kelalaian dari pihak konsultan pengawas dan kental dengan aroma korupsi pada pembangunan gedung tersebut.
Pasalnya kata Posma, kalau melihat dari kontruksi dan material yang digunakan itu diduga tidak sesuai dengan Diduga tidak sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan PBI 71 sebagai Syarat Pelaksanaan Dalam Konstruksi Beton.
“Memang kalau kita amati dari sisi matrial yang digunakan tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat Tehknis (RKS). Sehingga bangunan tersebut mengalami gagal konstruksi dan berdampak fatal,” kata Posma pada Wartawan (17/11/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menilai dalam hal ini bukan hanya kelalaian dari pihak kontraktor dan pengawas.Tapi juga sangat kental dengan aroma Konspirasi korupsi.
“Karena kalau kita lihat dari besi material yang digunakan pada bagunan setinggi empat lantai itu tidak sebanding. Selain itu juga diduga cor belum kering dan belum waktunya steger penyangga sudah dibuka makanya ambruk,” ujarnya.
Posma Sihite juga mempertanyakan kinerja konsultan pengawas yang seharus nya selalu standby di lokasi untuk mengawasi kerja kontraktor yang nakal diduga dengan sengaja mengurangi kwalitas demi mengejar target dan keuntungan pribadi.
“Demi mengejar keuntungan yang besar dari uang negara akhirnya berakibat fatal,” tegasnya.
Ia juga meminta pihak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ambruknya gedung sekolah SMAN 96 Cengkareng dan menyeret semua pihak ke meja hijau.
Periksa Kontraktor dan Konsultan Pengawas dan pihak yang terlibat dalam skandal proyek yang kental aroma korupsi itu.Seret mereka ke meja hijau.
Mustakim(46) salah satu warga sekitar mengatakan dia Pernah mempertanyakan bangunan tersebut, karena dilihat pengerjaan nya asal jadi. Namun tidak di gubris oleh pihak kontraktor. Ia sudah khawatir terhadap kwalitas dari bangunan gedung tersebut.
“Akhirnya kekhawatiran saya terbukti sekarang ambruk,” ujarnya (17/11/2021).
(Rinto)