ifakta.co, JAKARTA – Sebagai salah satu bentuk dalam meningkatkan kinerja Kader Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di wilayah Jakarta Pusat, BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Pusat menggelar Best Practice Sharing (BPS) bersama dengan Kader JKN lainnya yang berasal dari wilayah Jakarta Timur dan Tangerang, pada Kamis (21/06).
Kegiatan ini dilaksanakan secara offline dengan tetap menaati protokol kesehatan yang berlaku.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Pusat, Herman Dinata Mihardja dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Kader JKN menjadi salah satu unsur pendukung dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hadirnya mereka hingga saat ini telah memberikan warna dalam pelaksanaan Program JKN-KIS.
“Peran mereka (Kader JKN) memiliki arti penting dalam menjaga keberlangsungan Program JKN-KIS. Mulai dari mengajak dan mengedukasi masyarakat agar terdaftar sebagai peserta, mengingatkan masyarakat agar selalu membayar iuran secara tepat waktu, dan membantu kami untuk menyampaikan informasi terbaru,” ungkap Herman,” kata Herman.
Herman menyadari bahwa dibutuhkan sharing season dengan wilayah lainnya, agar para Kader JKN bisa saling mengenal dan membagi pengalaman agar dapat mengimplementasikan hal-hal baru yang memang belum pernah mereka lakukan. Sehingga nantinya akan semakin terpacu lagi semangatnya dalam melakukan edukasi terhadap masyarakat.
Sebagai salah Supervisor Kader JKN di wilayah Tangerang, Mulianah merasa sangat senang karena telah diundang untuk turut serta dalam kegiatan BPS kali ini.
Mulianah mengungkapkan bahwa sebagai Kader JKN, dirinya merasa bangga akan profesi tersebut.
Melalui kesempatan ini Mulianah pun bersedia membagikan pengalamannya kepada Kader JKN lainnya yang hadir pada kegiatan ini.
“Pada dasarnya kita harus mempunyai semangat dan motivasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas sebagai Kader JKN. Dengan semangat yang kita miliki tersebut, maka masyarakat akan yakin juga terhadap edukasi yang kita berikan. Namun memang tidak mudah dalam melakukan edukasi tersebut, dibutuhkan pendekatan yang lebih agar masyarakat tidak menolak akan hadirnya kita sebagai Kader JKN,” ungkap Mulianah.
Dalam penuturannya Mulianah menjelaskan bahwa sebelum terjun ke masyarakat dirinya terlebih dahulu melakukan pendekatan kepada pejabat di wilayah binaan, mulai dari tokoh masyarakat, Ketua RT dan RW, petugas kelurahan bahkan sampai tingkat kecamatan.
Menurutnya upaya tersebut menjadi referensi jalan untuk bisa masuk mengedukasi masyarakat.
“Sepulang dari tempat ini, semoga kita sama-sama belajar terhadap hal-hal positif yang telah kita dapatkan agar dapat kita implementasikan juga kedepannya. Sehingga dapat membuat Program JKN berkesinambungan dan yang terpenting hadirnya kita sebagai Kader JKN dapat memberikan manfaat bagi orang lain,” tutupnya.
(My(