ifakta.co, JAKARTA – Nisan (30 bukan nama sebenarnya) warga Kecamatanan Palmerah di Jakarta Barat merasa lega setelah dirinya bisa dipulangkan setelah hampir satu bulan pada bulan Oktober 2020 dirawat di Rumah Sakit Umum Sementara (RSUS) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Pria yang baru memiliki satu putra ini dinyatakan Covid-19 pada akhir September 2020 tidak lama setelah ia bersama teman kerjanya berkumpul di sebuah tempat warung-warung yang dijadikan tempat berkumpul (tongkrongan).
“Waktu itu sabtu malam minggu saya diajak teman ngopi-ngopi disebuah tempat tongkrongan dibilangan Jakarta Barat. Kemungkinan dari situ saya terpapar corona,” ujarnya saat ditemui wartawan dirumahnya, Jumat (27/10).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Nisan mengatakan, walaupun ia dan rekan-rekannya membawa masker, tapi pas ditempat tongkrongan masker yang ia pakai hanya dipasang di dagu. Selain itu kata dia, tidak jaga jarak.
“Sehari setelah saya berkumpul saya seperti demam. Saya minum obat warung biasa karena saya anggap demam biasa,” tuturnya.
Hari berganti hari, sekitar empat hari mulai tidak merasakan rasa di lidahnya. Ia mulai khawatir, ia berpikir apakah dirinya kena corona.
“Saudara saya menghubungi Gugas Covid-19 yang ada di RSU Kecamatan. Esoknya petugas mendatangi saya langsung ditangani termasuk dibawa ke Wisma Atlet,” ujarnya.
Dia mendapat perawatan di Wisam Atlet Kemayoran hingga lebih dari dua minggu. Ia diperbolehkan pulang setelah dinyatakan sembuh oleh dokter.
Sejak saat itu dan sampai berita ini diposting, ia selalu menjaga kebersihan, selalu menggunakan masker, mencuci tangan dan mematuhi protokol kesehatan lainnya.
Bahkan ia juga aktif di RT RW untuk mensosialisasikan pentingnya menerapkan Prokes Covid-19.
“Saya sekarang selalu menghimbau kepada saudara, tetangga untuk selalu menjaga kesehatan dan juga melaksanakan Prokes sesuai anjuran pemerintah,” imbuhnya.
Ia juga menegaskan kalau Covid-19 itu ada dan masih mengintai masyarakat terutama yang tidak melaksanakan Prokes.
■