Lapak Steak Hangus Terbakar Imbas Kerusuhan Kalibata, Pemilik Menangis: Usaha yang Dibangun Berdarah-darah Ludes
JAKARTA, ifakta.co– Seorang pemilik kios kuliner di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, tak kuasa menahan tangis saat melihat tempat usahanya hangus terbakar akibat kerusuhan yang pecah menyusul tewasnya seorang pria yang diduga berprofesi sebagai mata elang.
Pemilik kios tersebut, Henny Maria, terlihat berkaca-kaca saat berdiri di depan lapak steak miliknya yang kini tinggal puing-puing pascainsiden kerusuhan, Jumat (12/12/2025). Hampir seluruh isi kios tak terselamatkan.
Iklan
Menurut Henny, sekitar 90 persen aset usahanya rusak dan terbakar. Tidak hanya peralatan masak, namun juga perlengkapan operasional yang selama ini menjadi tulang punggung mata pencaharian.
Kepedihan Henny semakin dalam lantaran kios tersebut baru saja direnovasi pada September 2025 lalu. Ia menyebut, renovasi yang dilakukan bukanlah biaya kecil dan sudah menjadi renovasi ketiga sejak usaha itu berdiri.
Ia mengaku kini berada di titik paling berat dalam hidupnya sebagai pelaku usaha kecil. Selain kehilangan tempat usaha, masa depan karyawan-karyawannya pun ikut terancam.
Henny menyebut lapak steak itu menjadi sumber penghidupan bagi sedikitnya 10 orang karyawan. Sebagian dari mereka bahkan masih memiliki bayi dan anak kecil yang sepenuhnya bergantung pada penghasilan dari kios tersebut.
Ia juga mengaku sama sekali tidak mengetahui alasan lapaknya menjadi sasaran perusakan. Menurutnya, kios tersebut tidak memiliki keterkaitan apa pun dengan peristiwa pengeroyokan yang terjadi sebelumnya.
Rasa syok dan ketidakadilan masih menyelimuti dirinya. Ia menegaskan bahwa usaha tersebut dibangun dengan kerja keras selama bertahun-tahun dan menjadi penopang kehidupan banyak keluarga.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly menjelaskan bahwa kerusuhan bermula dari kasus pengeroyokan yang terjadi di lokasi tersebut dan mengakibatkan satu orang meninggal dunia serta satu korban lainnya mengalami luka berat.
Usai peristiwa pengeroyokan itu, sekelompok massa datang ke lokasi setelah waktu Magrib. Massa tersebut kemudian melakukan aksi perusakan secara membabi buta terhadap sejumlah warung dan kios yang berada di sekitar tempat kejadian perkara.
Menurut Nicolas, lokasi tersebut akhirnya menjadi sasaran pelampiasan amarah kelompok massa yang diduga masih memiliki keterkaitan dengan korban pengeroyokan.
Hingga kini, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait identitas pelaku perusakan serta motif pasti dari aksi anarkis tersebut. Polisi juga berjanji akan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat agar kejadian serupa tidak terulang.
