JAKARTA, ifakta.co – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Endipat Wijaya, kembali menjadi sorotan publik setelah sindiran tajamnya terkait donasi sebesar Rp10 miliar yang diumumkan oleh beberapa pihak, termasuk beberapa pengusaha besar dan tokoh politik. Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, Endipat mempertanyakan niat di balik donasi besar tersebut, yang menurutnya hanya sebagai bentuk pencitraan, bukan murni untuk kepentingan masyarakat.
“Donasi sebesar Rp10 miliar itu luar biasa, tetapi apakah itu benar-benar untuk rakyat atau hanya untuk menyelamatkan citra diri? Saya ingin melihat bukti nyata, bukan sekadar angka di atas kertas,” cuit Endipat, yang langsung menarik perhatian netizen dan media.
Endipat yang dikenal sebagai sosok vokal dan kritis terhadap praktik-praktik politik di Indonesia, mengungkapkan kekecewaannya terhadap beberapa pihak yang mengumumkan donasi besar-besaran di tengah situasi ekonomi yang belum stabil. Menurutnya, donasi tersebut seharusnya tidak hanya dijadikan alat untuk mendapatkan simpati atau dukungan politik, apalagi saat sebagian besar masyarakat Indonesia masih berjuang dengan tantangan ekonomi.
Iklan
“Jika niatnya benar-benar ingin membantu, maka harusnya ada transparansi dalam penggunaannya, bukan hanya dikemas dalam bentuk angka besar yang menarik perhatian publik,” ujar Endipat dalam konferensi pers yang digelar di Gedung DPR.
Donasi sebesar Rp10 miliar ini sempat menjadi perbincangan hangat setelah beberapa perusahaan besar dan tokoh masyarakat mengumumkan sumbangan mereka untuk korban bencana alam dan masyarakat yang terdampak krisis ekonomi. Namun, banyak pihak yang merasa bahwa pengumuman tersebut lebih berfokus pada pencitraan diri daripada menyelesaikan masalah yang ada. Sebagai contoh, beberapa pengamat menilai bahwa meskipun angka yang diumumkan cukup besar, kontribusi tersebut tidak mencerminkan komitmen jangka panjang terhadap solusi sosial yang lebih mendalam.
Endipat, yang saat ini menjabat sebagai anggota Komisi VIII DPR yang membidangi masalah sosial, sangat menyayangkan bahwa banyak bantuan yang disalurkan selama ini kurang efektif. Menurutnya, fokus seharusnya lebih pada perbaikan infrastruktur, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi rakyat, bukan sekadar angka besar yang mudah untuk dibanggakan.
“Saya lebih suka melihat program-program yang memberi dampak jangka panjang bagi masyarakat, bukan hanya angka besar yang sekali pakai,” lanjut Endip
Endipat menambahkan bahwa donasi besar memang bisa membantu sesaat, namun yang lebih penting adalah bagaimana dana tersebut dikelola dan disalurkan secara tepat sasaran.
Sindiran Endipat terhadap donasi Rp10 miliar ini memicu berbagai reaksi, baik dari masyarakat maupun sesama politisi. Beberapa pendukung Endipat menganggap bahwa kritiknya sangat relevan, terutama di tengah situasi politik dan sosial yang penuh ketidakpastian ini. Mereka menilai bahwa Endipat berusaha menjaga prinsip politik yang berfokus pada kesejahteraan rakyat, bukan pada pencitraan belaka.
Namun, tidak sedikit pula yang mengkritik sindiran tersebut. Politikus dari berbagai partai menilai bahwa meskipun kritik Endipat memiliki dasar yang kuat, cara penyampaiannya terkesan terlalu kasar dan tidak membangun dialog yang konstruktif. Beberapa di antaranya bahkan menyarankan agar Endipat lebih fokus pada upaya memperbaiki kebijakan pemerintah, alih-alih mengkritik pihak yang sudah memberikan bantuan.
Pernyataan Endipat Wijaya tentang donasi Rp10 miliar ini mengingatkan kita bahwa dalam dunia politik dan sosial, sebuah donasi atau bantuan seharusnya tidak hanya dipandang sebagai angka besar yang dapat menarik perhatian. Yang lebih penting adalah bagaimana bantuan tersebut dikelola dan digunakan secara efektif untuk kesejahteraan masyarakat.
Dalam konteks ini, sikap kritis Endipat bisa menjadi pengingat bahwa transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana sosial sangat penting, dan bahwa bantuan yang bersifat sementara harus diimbangi dengan upaya jangka panjang yang lebih berkelanjutan untuk memecahkan akar masalah sosial di Indonesia.
Seperti yang diketahui, Endipat Wijaya memiliki rekam jejak yang cukup kuat dalam dunia politik Indonesia, dikenal dengan keberaniannya mengkritik kebijakan-kebijakan yang menurutnya tidak berpihak pada rakyat. Dengan pernyataan terbarunya ini, ia semakin mengukuhkan posisi dirinya sebagai tokoh yang vokal dan tak takut menyuarakan ketidakpuasan terhadap sistem yang ada.
( US)



