BANTEN, ifakta.co – Pengoperasian perdana Kereta Api (KA) Petani–Pedagang relasi Merak–Rangkasbitung berlangsung di Stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, pada Senin (1/12/2025). Layanan khusus dari KAI Commuter tersebut langsung mendapat sambutan positif dari para petani dan pedagang kecil yang membutuhkan moda transportasi terjangkau untuk membawa hasil bumi dan barang dagangan.
KA Petani–Pedagang dirancang untuk mempermudah proses distribusi komoditas lokal dengan tarif yang sangat terjangkau, sehingga dapat mengurangi biaya operasional bagi pelaku usaha kecil.
Salah satu pengguna pada hari pertama, Ratna, pedagang sayur asal Kecamatan Puloampel, Serang, mengaku terbantu dengan hadirnya layanan baru ini. Ia mengatakan baru mengetahui informasi tersebut setelah diberi tahu oleh petugas di stasiun.
Iklan
“Tadi saya diberi tahu petugas soal kereta ini. Setelah dijelaskan, saya langsung daftar untuk membuat kartu pengguna. Tiketnya murah sekali, cuma tiga ribu rupiah. Memang sangat membantu bagi kami yang membawa barang banyak,” ujar Ratna 3 Desember 2025 kepada wartawan
Ratna juga menyebutkan bahwa perjalanan menggunakan kereta jauh lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan angkutan darat yang seringkali memakan biaya lebih besar.
“Kami biasanya pakai mobil bak atau angkot. Ongkosnya bisa dua kali lipat. Kalau pakai kereta begini lebih cepat, nyaman, dan ongkosnya ringan,” tambahnya.
Layanan KA Petani–Pedagang juga menyediakan area khusus untuk penumpang yang membawa muatan hasil pertanian. Fasilitas ini diharapkan mampu memperlancar arus barang dari wilayah pedesaan menuju pusat perdagangan serta membantu menjaga kualitas hasil tani selama perjalanan.
KAI Commuter menjelaskan bahwa pelayanan baru ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam meningkatkan aksesibilitas transportasi untuk sektor usaha kecil serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal di Provinsi Banten.
Dengan konektivitas langsung menuju Merak dan kawasan-kawasan niaga lain, operasional KA Petani–Pedagang diperkirakan dapat membuka peluang baru bagi pelaku UMKM, mempercepat pergerakan barang, dan menekan biaya logistik masyarakat.
Kehadiran layanan ini diharapkan menjadi angin segar bagi perekonomian kerakyatan, sekaligus memperkuat jaringan distribusi hasil bumi di Banten.
(Sb-Alex)



