Jakarta, ifakta.co – Moreno Soeprapto punya waktu tinggal hitungan hari untuk menyusun ‘kabinetnya’ usai terpilih jadi Ketua Umum PP IMI (Ikatan Motor Indonesia) dalam munas di Yogyakarta lalu. Seperti apa dinamikanya?

Moreno harus umumkan susunan kepengurusannya maksimal 1 bulan setelah Munas. Artinya jatuh tempo pada 20 Oktober nanti.

Tinggal beberapa hari. Tentu saja dalam penantian yang menegangkan untuk beberapa orang tapi juga biasa saja bagi yang lain ini, beberapa momen terkait berlangsung dengan senyap. Utamanya soal figur-figur utama yang akan menemani Moreno berpikir, mendorong dan memajukan dunia otomotif Indonesia sebagaimana diamanatkan Munas.

Iklan

Posisi seksi, salah satunya, adalah kursi Sekjen yang pada organisasi apa pun terbilang sebagai motor organisasi.

Tadinya posisi tersebut disebut-sebut jatuh pada tokoh otomotif Jawa Barat Oke Junjunan. Isu ini sudah santer beredar.

Tapi, dalam perkembangan terkini yang ditangkap tim redaksi di lapangan, Oke batal menduduki kursi tersebut. Ia digeser menjadi salah satu wakil ketua umum, yakni Waketum Mobilitas.

Pergeseran itu terkait dengan domisili Oke di Bandung dan terutama karena kesibukannya sehari-hari, antara lain dengan mobilitas di organisasi lainnya, salah satunya sebagai petinggi HDCI.

Lantas, siapa kandidat penggantinya?

Nah, ini yang tengah seru jadi bisik-bisik. Kabarnya, sekali lagi, ini baru kabarnya, sang kandidat adalah tokoh senior yang diminta turun gunung. Ia adalah Indrajit Sarjono yang tak asing lagi buat komunitas otomotif nasional.

Indrajit adalah salah satu motor kepengurusan IMI pada dekade 1990-an. Ia adalah motor hadirnya serial FIA-World Rally Championship masa itu ke Indonesia. Juga yang mengenalkan kejuaraan Formula Asia di Sirkuit Sentul. Sampai saat ini Indrajit punya akses yang bagus dengan FIA.

Poin di atas menjadi nilai plus Indrajit menduduki posisi Sekjen. Ia diharapkan bisa menjembatani Indonesia dengan FIA, terlebih untuk mewujudkan asa Indonesia untuk kembali menjadi tuan rumah WRC di tengah dunia reli nasional yang tengah bergemuruh dan memiliki sejumlah pereli muda potensial yang nantinya bisa jadi local hero.

Ada juga kabar ‘mutasi’ beberapa figur pengurus sebelumnya. Rifat Sungkar yang tadinya Waketum Mobilitas digeser jadi Waketum Roda 4. Sementara Ananda Mikola yang tadinya roda 4 beralih jadi Waketum Roda 2.

Peralihan itu disambut positif oleh pasar, eh komunitas otomotif nasional maksudnya! Dengan job desk barunya, Rifat akan lebih leluasa dan efektif menangani tumbuh kembangnya motorsport roda 4 nasional.

Ananda dalam posisi barunya pun terbilang strategis jika dikaitkan dengan hubungan kemitraan dengan organisasi balap motor dunia seperti Dorna Sports maupun kalangan road race Asia berkat aktivitasnya di Sirkuit Sentul.

Waketum Antar Lembaga yang tadinya ditempati Junaidi Elvis kabarnya juga akan berubah. Belum ada nama yang beredar, tapi akan diisi oleh tokoh yang mempunyai kedekatan dengan beberapa lembaga pemerintah dan kalangan usaha nasional.

Semua itu baru bersifat wacana yang ditangkap oleh redaksi dan layak diapungkan ke khalayak otomotif nasional. Setidaknya untuk meringankan beban pikiran sejumlah para pecinta IMI yang tak sabar menanti kabinetnya Moreno.

Yang sudah pasti adalah Ketua Dewan Pembina yang ditempati Bambang Soesatyo atau Bamsoet sesuai dengan kesepakatan di Munas. Sementara Ketua Dewan Pengawas adalah Prasetyo Edi Marsudi atau Pras86.

Belum ada yang pasti sampai nanti diumumkan resmi oleh Ketum. Yang pasti semuanya tetap berproses dalam beberapa hari ke depan sampai batas maksimal pada 20 Oktober tadi. Juga pasti, struktur kepengurusan sepenuhnya hak prerogatif Moreno sebagai Ketum.