JAKARTA, Ifakta.co | Langit pagi di Mako Satangair/Kalaka Rata Yudha (KRY), Jumat (3/10/2025), tampak cerah. Di halaman yang biasanya penuh hiruk pikuk latihan, kali ini berdiri tegak barisan prajurit dengan seragam kebanggaan mereka. Wajah-wajah penuh semangat itu menanti momen berharga, peringatan HUT ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Suasana khidmat terasa saat 98 prajurit menerima kenaikan pangkat. Sorot mata mereka bukan sekadar bangga, tetapi juga penuh tanggung jawab. “Ini bukan sekadar tanda pangkat di pundak,” ucap Kolonel Putra Bungsu, Komandan kegiatan, dalam pidatonya yang penuh penekanan. “Ini adalah amanah, dan amanah itu harus dijaga dengan kerja nyata untuk rakyat.”
Namun, pagi itu bukan hanya tentang seremoni militer. Ada kehangatan yang mengalir ketika para prajurit membuka diri untuk berbagi. Dari gudang logistik, ratusan paket sembako dibawa keluar. Tidak hanya warga sekitar yang hadir, tetapi juga puluhan pengemudi ojek online wajah-wajah yang akrab di jalanan, yang sehari-hari membantu masyarakat menembus kemacetan kota.
Iklan
Di antara antrean penerima bantuan, tampak seorang ibu tersenyum sembari menggendong anaknya. “Alhamdulillah, bantuan ini sangat berarti. Terima kasih TNI sudah mau peduli dengan kami,” katanya lirih. Tak jauh dari situ, seorang ojol menyalami prajurit sambil mengucapkan doa agar TNI semakin jaya.
Momen yang paling menyentuh adalah ketika seluruh hadirin prajurit, warga, dan para ojol bersama untuk melaksanakan doa bersama. Tak ada sekat pangkat, tak ada jarak profesi. Semuanya menyatu dalam harapan yang sama, keselamatan bangsa dan kejayaan Indonesia.

HUT ke-80 TNI di Satangair bukan hanya tentang upacara dan pangkat. Lebih dari itu, ia menjadi pengingat bahwa kekuatan TNI sesungguhnya lahir dari rakyat dan untuk rakyat. Seperti semboyan yang terus digaungkan: “Bersama Rakyat TNI Prima, TNI Rakyat, TNI Kuat, Indonesia Maju”. (FA)