JAKARTA, Ifakta.co | Banjir rob kembali datang menyapa kawasan pesisir di Jakarta Utara, khususnya di wilayah Pluit, menyebabkan genangan air setinggi hingga 50–80 cm merendam jalan lingkungan dan pemukiman warga. Beberapa warga melaporkan kesulitan mobilitas dan akses keluar masuk lingkungan mereka terganggu.

Menurut warga setempat, air mulai naik sejak pagi dan belum surut hingga siang. “Sudah dari jam 6 pagi jalan di depan rumah terendam. Motor nggak bisa lewat, saya harus menyeberang dengan bantuan sandal tinggi,” ujar Ibu Rina (48), penghuni RW 03 Pluit.

Petugas Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menjelaskan bahwa kenaikan permukaan air laut, pasang surut, serta minimnya kapasitas drainase di kawasan pesisir menjadi faktor utama banjir rob kali ini. Beberapa kanal yang semula berfungsi sebagai saluran pembuang air tampak tersumbat sampah dan sedimentasi.

Iklan

Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Utara, Bapak Harsono, menyebutkan bahwa pihaknya telah mengerahkan pompa dorong dan tim kebersihan untuk segera membuka sumbatan saluran air. “Kami tengah melakukan normalisasi saluran dan membersihkan endapan lumpur agar aliran air kembali lancar,” ujarnya.

Di sisi lain, warga berharap pemerintah setempat membangun tanggul atau dinding penahan air permanen di area pesisir dan memperkuat sistem pompa guna menahan banjir rob di musim pasang tinggi. Beberapa warga juga meminta peningkatan sistem peringatan dini agar mereka bisa bersiap lebih awal ketika air laut meningkat drastis.

Sementara itu, laporan sementara menunjukkan bahwa beberapa toko kecil dan warung tergenang, dan pemasok logistik mengalami hambatan lewat jalan pesisir. Sementara itu, warga lansia dan anak-anak menjadi kelompok rentan yang paling terdampak dari kondisi ini.

Situasi di Jakarta Utara masih dalam pantauan BPBD dan tim gabungan untuk memastikan banjir rob ini tidak berubah menjadi bencana yang lebih besar. Warga diimbau waspada, terutama ketika gelombang laut tinggi dan siklus pasang surut diperparah oleh angin kencang.(FA)