Nampak.pelepasan ekspor perdana hasil produksi PT GFT Indonesia Investment sebanyak 1 truk mainan dengan kualitas terbaik senilai Rp 800 juta.(Poto: ifakta.co/may).

NGAWI, ifakta.co – PT GFT Indonesia Investment (GFT) resmi melepas ekspor perdana produk mainan plastik dan die-cast berkualitas internasional pada Kamis (11/9/2025). Pelepasan ini menjadi tonggak penting bagi industri manufaktur di Kabupaten Ngawi sekaligus menandai kontribusi GFT dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Acara peluncuran dihadiri langsung Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, bersama Kepala KPPBC Tipe Madya Cukai Malang, Gunawan Tri Wibowo. Dalam sambutannya, Bupati Ony menyampaikan apresiasi atas kehadiran GFT yang dinilai mampu menghidupkan roda perekonomian lokal.

Iklan

“Kabupaten Ngawi tidak hanya dikenal sebagai lumbung pangan nasional, tetapi kini juga tumbuh sektor industrinya. Hadirnya GFT dengan investasi Rp600 miliar menjadi bukti nyata peningkatan PDRB dari sektor industri,” ujar Ony.

Menurut Ony, dalam beberapa tahun terakhir Pemkab Ngawi gencar menarik investor melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Hasilnya, hingga akhir 2024, total investasi di Kabupaten Ngawi mencapai hampir Rp2,7 triliun. Khusus di wilayah eks-Karesidenan Madiun, investasi pada periode 2024–2025 tercatat sekitar Rp3 triliun.

“GFT menyumbang Rp600 miliar, jumlah yang sangat besar dan berdampak signifikan,” tegasnya.

Ony menambahkan, kehadiran investasi ini tidak hanya memberi devisa negara melalui pajak, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan. “Masyarakat ikut merasakan dampaknya. Mulai dari usaha kuliner, rumah kos, bengkel, hingga UMKM mengalami peningkatan daya beli karena bertambahnya tenaga kerja dengan standar gaji UMR Kabupaten Ngawi,” paparnya.

Sementara itu, Kepala KPPBC Tipe Madya Cukai Malang, Gunawan Tri Wibowo, menyebut ekspor perdana GFT kali ini mencapai satu truk produk mainan dengan nilai sekitar USD 50 ribu atau setara Rp800 juta.

“Izin ekspor diberikan pada Februari 2025. Dalam waktu tujuh bulan, GFT sudah mampu memproduksi dan mengekspor. Ini pencapaian luar biasa, dan saya optimis volume ekspor akan terus meningkat,” ujar Gunawan.

Ia menambahkan, Indonesia saat ini berada di posisi ke-16 dari 20 besar negara eksportir mainan dunia. Dengan potensi besar, ia meyakini peringkat Indonesia akan terus naik.

Gunawan juga menjelaskan, wilayah Madiun Raya (Ngawi, Madiun, Magetan, Ponorogo) kini memiliki 30 kawasan berikat dengan total investasi Rp3 triliun pada tahun anggaran 2023–2024.

“Ke depan, ada delapan wilayah lagi yang mengajukan investasi. Hal ini akan semakin memperkuat perkembangan industri di Jawa Timur sekaligus memperluas penyerapan tenaga kerja,” pungkasnya.

(may).