NGANJUK, ifakta.co –Sasana Wushu Yitong akan menggelar Yitong Sparring Open Fight 2025, sebuah ajang sparring exhibition lintas bela diri pertama di Kabupaten Nganjuk. Pertandingan ini akan berlangsung pada Sabtu, 23 Agustus 2025, pukul 19.00 WIB, setelah sebelumnya dijadwalkan pada 16 Agustus dan mengalami penundaan demi penyesuaian teknis serta faktor keselamatan peserta.

Ajang ini menggunakan aturan dasar kickboxing dengan format 2 ronde, masing-masing berdurasi 2 menit. Peserta akan dipertemukan berdasarkan kelas berat badan, namun lawan ditentukan secara acak untuk menjaga fairness dan memberikan pengalaman berbeda.

Dalam peraturan teknis, peserta dilarang menggunakan teknik siku (elbow) dan lutut (knee). Setiap fighter wajib menggunakan perlengkapan pelindung standar, seperti headgear, glove, mouthguard, serta pelindung tubuh sesuai ketentuan.

Iklan

Ketua panitia menegaskan, sistem pertandingan ini dirancang untuk memastikan pertandingan berjalan aman, adil, dan sportif. “Kami ingin setiap peserta tidak hanya menguji kemampuan teknik, tetapi juga mengasah integritas dan sportivitas,” ujarnya.

Selain itu, panitia menekankan tata tertib yang ketat. Peserta maupun official dilarang menggunakan atribut atau simbol perguruan tertentu, serta wajib menjaga sikap tertib. Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat juga akan mengawasi jalannya acara untuk mencegah pelanggaran serius dan menjaga kondusifitas pada saat laga berlangsung.

Meski pertandingan berjalan tanpa penonton langsung, publik tetap dapat menyaksikan keseruan pertandingan melalui live streaming Instagram @wushuyitong. Setiap peserta juga akan memperoleh sertifikat partisipasi, serta dokumentasi resmi berupa foto dan video pertandingan. Dokumentasi ini dapat menjadi portofolio maupun bahan evaluasi diri bagi para fighter.

Dengan penundaan sepekan, panitia kembali membuka pendaftaran ulang bagi peserta dari berbagai aliran bela diri. Calon peserta wajib mengisi formulir pendaftaran online, menandatangani waiver, serta memastikan perlengkapan standar sebelum bertanding.

Didirikan sejak 2015, Yitong dikenal sebagai klub wushu di Nganjuk yang aktif membina atlet muda dan berpartisipasi di berbagai kompetisi daerah maupun nasional.

Adip Alavi selaku penanggung jawab kompetisi laga ini mengatakan “Melalui event ini Yitong ingin menghadirkan ruang baru bagi pemuda untuk berkembang, sekaligus mendorong pemerintah daerah melihat potensi lahirnya bibit atlet berprestasi,” tuturnya.

“Event ini bukan sekadar pertarungan, tetapi momentum membangun sportivitas, disiplin, dan pengalaman bertanding. Kami ingin bela diri di Nganjuk tidak hanya jadi hobi, tapi juga jalan prestasi,” pungkas Adip.

(may).