RUSIA, ifakta.co – Harga minyak dunia mengalami pergerakan bervariasi pada perdagangan hari Senin (21/7), seiring pelaku pasar mencermati dampak potensial dari sanksi baru Uni Eropa terhadap pasokan minyak asal Rusia. Sentimen pasar saat ini dipengaruhi oleh ketidakpastian geopolitik serta upaya Eropa untuk memperketat tekanan ekonomi terhadap Moskow.

Brent, acuan global untuk harga minyak mentah, sempat menguat tipis setelah laporan mengenai rencana sanksi tambahan yang ditujukan untuk mempersempit celah dalam pembatasan ekspor minyak Rusia. Sementara itu, minyak West Texas Intermediate (WTI) AS cenderung stabil, dengan investor juga menanti data permintaan dan pasokan domestik di tengah musim panas yang biasanya meningkatkan konsumsi bahan bakar.

Para analis menyatakan bahwa volatilitas harga mencerminkan ketegangan antara potensi berkurangnya pasokan global dan ketidakpastian permintaan, khususnya dari ekonomi besar seperti Tiongkok dan Amerika Serikat.

Iklan

“Setiap langkah baru dari Eropa untuk menekan ekspor energi Rusia akan berdampak langsung pada struktur pasar minyak global. Namun, pasar juga menunggu konfirmasi nyata apakah sanksi ini benar-benar akan mengurangi volume pasokan atau hanya memindahkan arus perdagangan ke negara lain,” ujar analis energi senior dari sebuah lembaga riset di London.

Uni Eropa terus berupaya menutup celah dalam sanksi yang selama ini masih memungkinkan Rusia menjual minyaknya melalui pihak ketiga. Jika sanksi baru ini efektif diterapkan, hal itu dapat memperketat pasokan global dan mendorong harga lebih tinggi, meskipun ketahanan beberapa konsumen besar dalam mencari sumber pasokan alternatif menjadi faktor penyeimbang.

Dengan situasi geopolitik yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda, pasar minyak diperkirakan akan tetap fluktuatif dalam waktu dekat, sambil menunggu perkembangan lebih lanjut dari kebijakan sanksi serta data ekonomi global yang dapat memengaruhi permintaan energi. (Jo)