Padang, ifakta.co – Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polkam) mendorong pemanfaatan kearifan lokal dalam memperkuat kinerja Satuan Tugas (Satgas) Terpadu Penanganan Premanisme dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang meresahkan.
Hal ini disampaikan Asisten Deputi Koordinasi Organisasi Kemasyarakatan Kemenko Polkam, Arudji Anwar, dalam rapat koordinasi di Padang, Sumatera Barat, Kamis (10/7). Kegiatan tersebut melibatkan unsur kepolisian, TNI, instansi vertikal, dan Badan Kesbangpol dari kabupaten/kota se-Sumatera Barat.
“Berdasarkan pemantauan kami di sejumlah daerah, kearifan lokal terbukti cukup efektif dalam meredam aksi premanisme dan ormas meresahkan. Bentuknya bisa berupa ormas adat maupun nilai-nilai budaya yang diyakini masyarakat,” ujar Arudji.
Iklan
Ia mencontohkan Sumatera Barat yang menjunjung falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, sebagai pondasi kuat dalam pendekatan persuasif Satgas Terpadu di lapangan.
Menurut Arudji, pendekatan berbasis budaya lokal memperkuat legitimasi dan penerimaan masyarakat terhadap upaya penanganan premanisme. Karena itu, pemerintah daerah didorong untuk mengoptimalkan peran Satgas Terpadu dengan melibatkan tokoh adat, agama, dan unsur masyarakat lainnya.
Kemenko Polkam berharap strategi ini mampu memperkuat sinergi pusat dan daerah dalam menciptakan ketertiban dan keamanan masyarakat.
(Sb-Alex)