WASHINGTON, ifakta.co – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan bahwa pemerintahannya akan mengenakan tarif impor yang lebih rendah dari ancaman awal sebesar 20% terhadap banyak produk asal Vietnam. Pernyataan tersebut disampaikan dalam upaya meredakan ketegangan perdagangan yang sempat meningkat antara kedua negara.

Trump sebelumnya mengancam akan memberlakukan tarif tinggi sebagai tanggapan terhadap surplus perdagangan Vietnam dengan AS serta tudingan manipulasi nilai tukar. Namun, dalam pernyataan terbarunya, ia menyebut bahwa pemerintah akan menerapkan tarif yang “lebih masuk akal dan proporsional”, sembari tetap menekan Hanoi untuk melakukan reformasi struktural.

“Vietnam telah bekerja sama dalam beberapa hal, dan kami menghargai itu. Kami ingin hubungan dagang yang adil, bukan sepihak,” ujar Trump dalam konferensi pers di Washington, seraya menambahkan bahwa negosiasi lanjutan dengan otoritas Vietnam masih berlangsung.

Iklan

Langkah ini disambut dengan hati-hati oleh pelaku pasar dan pelaku industri di kedua negara. Vietnam merupakan salah satu negara yang diuntungkan dari perang dagang AS–Tiongkok, dengan banyak perusahaan memindahkan rantai pasokan ke negara Asia Tenggara tersebut. Penurunan tarif dari level ancaman sebelumnya memberi sedikit kelegaan bagi sektor ekspor Vietnam, termasuk furnitur, tekstil, dan elektronik.

Meski demikian, para analis memperingatkan bahwa ketidakpastian kebijakan tetap menjadi tantangan utama bagi pelaku usaha global selama masa kepresidenan Trump, yang dikenal sering membuat keputusan dagang secara sepihak dan cepat berubah arah.

(Jo)