WASHINGTON, ifakta.co – Sebagian besar saham Asia melemah tajam pada perdagangan Rabu (2/7) karena investor mencermati perkembangan kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan mitra dagangnya menjelang batas waktu tarif pada 9 Juli. Kekhawatiran atas prospek negosiasi membuat pelaku pasar bersikap hati-hati dan cenderung melepas aset berisiko.

Tekanan paling besar dialami bursa saham Jepang. Indeks Nikkei tercatat turun tajam setelah Presiden AS Donald Trump secara terbuka meragukan kemungkinan tercapainya kesepakatan dagang dengan Tokyo. Pernyataan tersebut memicu kekhawatiran bahwa hubungan perdagangan antara kedua negara akan memburuk, berpotensi mendorong AS untuk menerapkan tarif baru terhadap produk-produk Jepang.

“Pasar Asia bergerak dalam tekanan seiring meningkatnya ketidakpastian. Investor jelas mencermati setiap pernyataan terkait negosiasi tarif menjelang tenggat waktu 9 Juli,” kata seorang analis pasar.

Iklan

Selain Jepang, pasar saham di Korea Selatan, Hong Kong, dan Australia juga mencatat pelemahan, meskipun dalam skala yang lebih moderat. Sektor-sektor yang sensitif terhadap perdagangan global, seperti manufaktur, otomotif, dan teknologi, menjadi yang paling terpukul dalam perdagangan hari ini.

Fokus pasar saat ini tertuju pada apakah Washington dan mitra dagangnya mampu mencapai titik temu untuk menghindari penerapan tarif yang dapat memicu ketegangan lebih lanjut dan memperlambat pertumbuhan ekonomi global.

(Sb-Alex)