JAKARTA, ifakta.co – Analis dari Morgan Stanley menilai bahwa kemampuan manufaktur Tesla, khususnya dalam bidang kecerdasan buatan (AI) dan robotika, akan menjadi kekuatan dasar yang membedakan perusahaan tersebut dalam perlombaan global mengembangkan robotika humanoid.

Dalam catatan riset terbaru, Morgan Stanley menyoroti bahwa Tesla tidak hanya unggul dalam teknologi kendaraan listrik, tetapi juga memiliki keunggulan struktural dalam integrasi perangkat keras dan perangkat lunak berbasis AI. Hal ini dinilai sangat relevan untuk pengembangan robot humanoid, termasuk proyek ambisius mereka, Tesla Optimus.

“Keunggulan Tesla bukan hanya pada desain robot itu sendiri, tetapi pada kemampuannya untuk memproduksi dalam skala besar dengan biaya yang lebih efisien dibandingkan pesaing,” tulis analis Morgan Stanley. Mereka menambahkan bahwa pendekatan Tesla yang berfokus pada vertikal integrasi—mulai dari pengembangan chip AI sendiri hingga sistem produksi otomatis—menjadi fondasi penting dalam persaingan robotika di masa depan.

Morgan Stanley juga mencatat bahwa kemampuan Tesla dalam bidang AI, yang dikembangkan melalui teknologi Full Self-Driving (FSD) pada kendaraan listriknya, memiliki relevansi langsung terhadap sistem persepsi, navigasi, dan pengambilan keputusan yang dibutuhkan oleh robot humanoid.

“Jika Tesla mampu menerapkan prinsip yang sama pada robot humanoid seperti yang mereka lakukan pada kendaraan listrik, mereka bisa menjadi pemimpin di pasar yang saat ini masih dalam tahap awal,” ungkap analis.

Perlombaan menuju robotika humanoid diprediksi akan menjadi salah satu industri teknologi paling kompetitif dalam dekade ini, dengan potensi pasar yang sangat besar di berbagai sektor, mulai dari manufaktur, layanan, hingga perawatan kesehatan. (Jojo)